Metrotvnews.com, Jakarta: Dewan Asuransi Indonesia (DAI) mengungkapkan premi asuransi jiwa trennya meningkat di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi yang cenderung melemah.
Menurut Direktur Eksekutif DAI Togar Pasaribu, pertumbuhan premi asuransi jiwa itu tidak goyah meskipun perekonomian sedang mengalami guncangan. Karena dalam kondisi apa pun, asuransi dibutuhkan oleh masyarakat.
“Termasuk dalam kondisi perekonomian yang melambat seperti ini. Sebagai contoh, soal kesehatan.
Dalam kondisi perekonomian tumbuh tinggi maupun melemah seperti saat ini, orang yang sakit perlu berobat. Sehingga asuransi kesehatan tetap diperlukan," katanya seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Berdasarkan data AAJI, jumlah tertanggung individu asuransi jiwa sampai kuartal kedua tahun ini mencapai 16,60 juta, meningkat dibandingkan dengan jumlah tertanggung individu per kuartal
kedua 2014 yang 11,30 juta orang.
"Kenaikan signifikan 46,9 persen ini menunjukkan bahwa asuransi jiwa sudah merupakan suatu kebutuhan bagi seseorang untuk perlindungan atau proteksi diri," katanya.
Bahkan, tambahnya, data AAJI mengenai kinerja asuransi jiwa di semester pertama 2015 menunjukkan bahwa pertumbuhan total pendapatan premi asuransi jiwa mencapai 26,6 persen, meningkat dari Rp53,58 triliun di periode yang sama di 2014 menjadi sebesar Rp67,8 triliun.
Sementara itu, menurut Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Adi Pramana, kebutuhan proteksi itu tidak mengenal kondisi perekonomian suatu negara karena yang namanya risiko dapat terjadi kapan pun, dimana pun dan bisa menimpa kepada siapa pun tanpa pandang bulu.
"Asuransi itu sangat penting dimiliki untuk berjaga-jaga dari berbagai risiko yang mungkin terjadi," tegasnya.
Dia memberikan contoh, peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menewaskan sejumlah jamaah calon haji, termasuk dari Indonesia.
"Para korban dari Indonesia yang meninggal pada kecelakaan tersebut mendapat santunan dari perusahaan asuransi syariah," tukas dia.
Ia menyebutkan, produk yang mereka beli adalah asuransi jiwa dan kecelakaan diri untuk jamaah haji. Produk ini memberikan memberikan perlindungan bagi jemaah haji dan petugas haji atas risiko meninggal dunia karena sebab sakit atau kecelakaan serta risiko cacat tetap total dan sebagian.
"Masa perlindungan asuransi berlaku sejak jemaah haji atau petugas meninggalkan rumah menuju embarkasi, selama dalam perjalanan ke tanah suci sampai kembali lagi ke rumah. Jadi, asuransi itu sangat penting dimiliki untuk berjaga-jaga dari berbagai risiko yang mungkin terjadi," katanya.
(SAW)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai peran digitalisasi di industri asuransi membawa perubahan yang cukup signifikan.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mendorong industri asuransi jiwa di Indonesia untuk memanfaatkan aplikasi teknologi digita…
Sinarmas MSIG Life bersama Unit Usaha Syariah BTN (UUS BTN) resmi meluncurkan inovasi produk bancassurance syariah yaitu SMiLe Lin…
Zurich Indonesia meresmikan pembukaan kantor keagenan keduanya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tepatnya di daerah Trihanggo, …
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia atau Mandiri Inhealth mendukung gelaran Asian Games 2018 di Indonesia.
Cerdas Lima Menit kali ini membahas Cerdas Lima Menit kali ini membahas Asuransi untuk Anak, Perlukah? bersama Head of Partnership…
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Hendrisman Rahim dari jabatan sebagai Direktur Utama PT Asuransi Ji…
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk akan merealisasikan listing (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pagi ini.&…
Perusahaan asuransi yang mengadopsi merger dan akuisisi memiliki strategi menumbuhkan keuntungan dan memanfaatkan teknologi baru u…
PT Prudential Life Assurance meresmikan PRUmedical network, jaringan rumah sakit rekanan perusahaan bagi nasabah Prudential Indone…
Jaringan ini bisa saja kering sehingga menggerogoti jaringan yang melapisi perut, lalu menyebabkan m…
Maag merupakan gejala penyakit yang menyerang lambung akibat luka atau peradangan.
Sepanjang kuartal pertama 2018, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp32,3 triliun atau 27,6 persen dari targa…
Bank Indonesia (BI) mengaku yakin mata uang rupiah masih bisa kembali menguat.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengaku sudah memiliki produk yang menyediakan kredit pemilikan rumah bagi pegawai…
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengungkapkan pengangkatkan Budi Waseso sebagai pengganti di…
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan penyaluran kredit pada kuartal I-2018 sebesar Rp439,46 triliun.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku pasrah atas rencana Kementerian BUMN yang ingin memberhentikan dirinya dari …
Impor bawang putih dikarenakan adanya kesalahan pengurusan tata niaga.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menyebut pihaknya telah mengantisipasi berbagai risiko yang ada, termasuk kejahatan…
Nama mantan Kepala BNN, Budi Waseso digadang-gadang menjadi Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog untuk menggantikan Djaro…
PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri membuka kantor cabang di pusat bisnis untuk memperkuat kehadiran.
KPK yakin vonis hakim sesuai tuntutan.