Metrotvnews.com, Jakarta: Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, dalam kunjungannya beberapa waktu lalu ke Amerika Serikat (AS) memunculkan fakta yang cukup mengejutkan. Pasalnya, saat mengunjungi industri kreatif di sana, dirinya mendapati jika industri mereka tidak lebih baik dibandingkan yang ada di Indonesia.
"Industri kreatif kita enggak kalah. Iklim usaha di San Francisco ini sebenarnya enggak lebih baik dari Indonesia. Tapi hanya mereka lebih dulu maju saja, mereka sudah lebih dulu berjalan," ujarnya, di Conclave, Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (3/11/2015).
Dengan pernyataan tersebut, Triawan semakin yakin jika sebenarnya industri ekonomi kreatif di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang. Bahkan apa yang dilakukan saat ini sudah menunjukkan perkembangan yang pesat meski perlu lebih ditingkatkan.
"Untuk itu kita harus dorong mulai dari sekarang. Saat ini yang sudah kita lakukan sudah benar hanya saja perlu lebih digalakkan lagi bagaimana mendorong ekonomi kreatif ini," papar Triawan.
Dirinya menambahkan, pemerintah sekarang sudah benar dalam mendorong ekonomi kreatif sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional. Pemerintahan Joko Widodo juga dinilai akan terus mengeluarkan berbagai kebijakan medorong para wirausaha.
"Pemerintah harus catch up ini, catch up dengan regulasi, dengan paket-paket kebijakan, dengan memberikan stimulus fiskal dan juga dengan keringanan pajak bagi para pelaku usahanya," pungkas dia.
(AHL)
Berbagai festival seni dan budaya diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi dan lapangan pekerjaan.
Pemerintah terus berusaha meningkatkan kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bagi pertumbuhan ekonomi di tanah air. Pas…
Pemerintah terus mengembangkan industri kreatif agar berkontribusi positif terhadap pendapatan negara, salah satu potensi industri…
NTT tidak hanya memiliki potensi ekonomi di sektor pariwisata saja, namun juga kreasi tenun di NTT kini dapat dikembangkan menjadi…
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengungkapkan produk-produk Indonesia harus memiliki brand tersendiri, terutama dalam hal inovasi deng…
NTT tidak hanya memiliki potensi ekonomi di sektor pariwisata saja, namun juga kreasi tenun di NTT kini dapat dikembangkan menjadi…
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memprediksi 2018 akan menjadi puncak pertumbuhan ekonomi kreatif.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyusun data ekonomi kreatif.
Hasil pengukuran data statistik menunjukkan kinerja ekraf Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan sepanjang tahun sebelumnya.
Peran ibu dalam bidang ekonomi dan sosial harus diperbesar.
Jaringan ini bisa saja kering sehingga menggerogoti jaringan yang melapisi perut, lalu menyebabkan m…
Maag merupakan gejala penyakit yang menyerang lambung akibat luka atau peradangan.
Djarot mengaku belum menerima Surat Keputusan (SK) tentang pergantian Direktur Utama Bulog hingga malam ini.
Sebagai kota pertama di luar Jawa, pelaksanaan Go Food Festival Makassar, akan menghadirkan 30 merchant terbaik untuk menyajikan p…
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membenarkan akan ada perombakan lagi di struktur perusahaan pelat merah.
Perkembangan teknologi sejalan dengan berkembangnya zaman memunculkan perubahan perilaku konsumen dari yang sebelumnya berbasis ko…
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan miliki aset Rp7.800 triliun dari keseluruhan BUMN di 2018. Target ini lebi…
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan tidak ada perusahaan pelat merah yang merugi lagi di sepanjang 2018.
Selain menggarap holding BUMN perbankan tahun ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga sedang menggodok terbent…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) siap mendukung program uang muka atau down payment (DP) nol persen untuk PNS da…
Pembentukan holding BUMN perbankan masih dalam proses saat ini sedang dikomunikasikan dengan Komite Kebijakan Sistem Keuangan (KSS…
Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai pemerintah perlu terlebih dulu menyederhanakan rantai distribusi beras yang pa…
Keterangan Bimanesh di persidangan menguatkan dugaan KPK.