Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat Ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla belum berjalan maksimal. Hal ini, dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami perlambatan hingga menyentuh 4,75 persen.
Meski demikian, Purbaya mengatakan hal itu lebih baik ketimbang kondisi ekonomi global. "Dibandingkan ekonomi global, kita masih lebih baik," kata Purbaya, dalam acara Talk Show Mengukur Kinerja Kabinet Kerja, di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2015).
Namun, lanjut dia, lambatnya pertumbuhan ekonomi tidak hanya menjadi kesalahan pemerintah. Kata dia, Bank Indonesia (BI), juga memegang peranan penting mengelola perekonomian di sektor moneter.
"Kita tidak bisa salahkan pemerintah saja. Bank Sentral juga ikut mengelola. Ketika kemarin ekonomi mengalami perlambatan, BI justru memperketat kebijakan moneter," ujar dia.
Oleh karena itu, Purbaya berharap ada koordinasi yang kuat antara Pemerintah dan BI ke depannya. Sebab, stabilisasi perekonomian menjadi tanggung jawab pemerintah dan BI.
"Mengelola ekonomi tidak semudah yang kita bayangkan, butuh waktu. Namun indikator perlambatan ekonomi saat ini sudah diatasi, dan akan kembali menguat," pungkas Purbaya.
(AHL)
Bank Indonesia (BI) menyebutkan terdapat tiga momentum ekonomi di 2017. Hal itu terungkap dalam peluncuran buku Laporan Perekonomi…
Bank Indonesia (BI) dinilai perlu berhati-hati melakukan intervensi terhadap pelemahan nilai tukar rupiah dengan menggunakan cadan…
Bank Indonesia (BI) telah mempertahankan level suku bunga acuan sebesar 4,25 persen selama tujuh bulan terakhir.
Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate sebesar 4,25 persen, terhitung sudah tujuh bu…
Bank Indonesia (BI) berharap fundamental ekonomi domestik yang cukup kuat dapat membantu penguatan nilai tukar rupiah yang sedang …
Kemendag memastikan bakal menghentikan impor produk dari negara-negara yang membatasi atau melarang penggunaan produk berbasis Cru…
Bank Indonesia (BI) berharap adanya tambahan cuti Lebaran akan mendorong peningkatan konsumsi di masyarakat.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen pada kuartal I-2018.
Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate atau tetap sebesar 4,25 persen.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berupaya memperbaiki atau merevitalisasi pemeriksaan pada wajib…
Jaringan ini bisa saja kering sehingga menggerogoti jaringan yang melapisi perut, lalu menyebabkan m…
Terapkan gaya hidup sehat, dan rutin olahraga untuk menghindari kenaikan LDL (kolesterol jahat).&nbs…
Sebanyak 40 investor dari Hong Kong dan Tiongkok berminat menjajaki proyek infrastruktur yang tengah masif dicanangkan Pemerintah …
Pemerintah mengklaim terus meningkatkan infrastruktur di Indonesia yang salah satu tujuannya adalah agar semua jalan yang ada di n…
Bank Indonesia (BI) memaparkan kebijakan makroekonomi 2017 difokuskan untuk mengoptimalkan momentum pemulihan dengan tetap memperk…
Bank Indonesia (BI) mencatat setidaknya ada lima tantangan struktural utama yang perlu dibenahi.
Bank Indonesia (BI) menyoroti ada empat tantangan utama yang masih mengemuka di sepanjang 2017 di tengah berbagai momentum positif…
Bank Indonesia (BI) menyebutkan terdapat tiga momentum ekonomi di 2017. Hal itu terungkap dalam peluncuran buku Laporan Perekonomi…
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sedang merevisi ketentuan tentang pengurangan pajak (tax holiday) untuk perusahaan yang ak…
Bank Indonesia (BI) menyambut baik momentum perbaikan ekonomi global yang terus berlanjut.
DPR dinilai perlu merevisi Undang-undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar.
Bank Indonesia (BI) terus memonitor dan mewaspadai risiko berlanjutnya tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Se…
Saat ini, Paulus Tannos diketahui sudah berada di Singapura.