NEWSTICKER

Momen Pertemuan Presiden Jokowi dan Megawati di Rakernas PDIP Jadi Sorotan

N/A • 6 June 2023 20:55

Momen pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP menjadi sorotan. Hal itu terjadi setelah muncul isu keretakan hubungan antar keduanya. 

Di panggung depan, Presiden Joko Widodo dan Megawati tampak baik-baik saja. Bahkan  Megawati mengaku tidak berani menekan Jokowi soal Pilpres 2024. Presidan Jokowi mengungkap bahwa Ganjar Pranowo yang merupakan Bacapres pilihan Mega adalah sosok yang bernyali. 

"Pak Jokowi sebagai warga negara mempunyai hak politik dalam konteks itu. Hak politik itu melekat pada warga negara," kata Politikus PDIP Masinton Pasaribu dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Selasa (6/6/2023). 

Dalam hal tersebut, Presiden Jokowi tidak berbicara dalam kapasitasnya sebagai Presiden. Namun sebagai warga negara yang mempunyai hak untuk menentukan masa depan bangsa.

"Kalau endorsment pasti semua orang ingin di-endors Pak Jokowi, tetapi Pak jokowi dalam sikap kali ini bahwa Pak Jokowi segaris dan senapas dengan seluruh kader PDIP," ungkap Masinton.

Menurut Masinton, seluruh kader PDIP sudah terbiasa dengan arahan partai dan keputusan partai. Apalagi yang sudah diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

"Apa yang tampil saat ini dan sebelumnya antara Pak Jokowi dan Ibu Megawati itu menampakkan relasi yang sangat dekat antara ibu dan anak," ujar Masinton. 

Sementara, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut momen pertemuan Jokowi dan Megawati di Rakernas PDIP yakni 'battle of king maker'. Hal itu ia ungkap setelah membaca berita dari media asing dan media lokal. 

"Karena keduanya penentu kemenangan capres yang akan meraih keunggulan di 2024," ujar Burhanuddin. 

Menurut Burhanuddin, Presiden Jokowi yang mengandeng Megawati menunjukkan satu sikap kerendahan hati seorang Presiden kepada senior. Jokowi juga menunjukkan dukungan kepada bacapres PDIP Ganjar Pranowo. 

"Presiden Jokowi punya peran yang banyak. Di satu sisi adalah petugas partai yang tentu punya tugas untuk menyukseskan capres yang diusung partainya sendiri. Tapi di sisi lain beliau juga Presiden yang punya kepentingan subjektif," jelas Burhanuddin. 

Namun, Burhanuddin juga menilai bahwa Presiden Jokowi belum sepenuhnya mendukung Ganjar sebagai bacapres 2024. Sebab Jokowi harus memastikan terlebih dahulu capres dan cawapres penerusnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Silvana Febriari)