Demokrasi pasti menghasilkan perbedaan pandangan, gagasan, hingga arah dukungan. Kompetisi untuk meraup simpati membuat masyarakat terpolarisasi, namun gestur politik para kandidat capres setidaknya memberi harapan Pilpres 2024 akan jauh dari ketegangan.
Demokratisasi di era reformasi membuka peluang untuk menjadi politisi. Pemilu 2024 mendatang akan diikuti 24 partai politik lokal maupun nasional, 9.900 caleg dan 674 calon anggota DPD yang akan bertanding di 38 provinsi.
Surplus politisi di Indonesia tidak dibarengi oleh jiwa negarawan. Secara sederhana politisi mengejar kekuasaan untuk kepentingan kelompok dan pribadi. Sementara negarawan mengabdikan jiwa raga untuk kepentingan bangsa dan negara.
Politik elektoral menciptakan demokrasi bernuansa kapitalistik dengan mengucurkan modal besar untuk memoles pencitraan. Bahkan bila perlu ada juga yang sampai membeli dukungan. Akibatnya jabatan dimanfaatkan untuk mengejar balik modal.