NEWSTICKER

Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam Tentukan Awal Ramadan

N/A • 22 March 2023 21:27

Dalam menentukan awal Ramadan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memiliki metode yang berbeda yakni metode rukyatul hilal (pengamatan) dan metode hisab (perhitungan). 

Majelis Tarjih dan Tarjid PP Muhammadiyah, Susiknan Azhari menyatakan bahwa dalam menentukan awal bulan, Muhammadiyah selalu memahami ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis. Sehingga, Muhammadiyah menentukan dengan metode hisab. 

Sementara itu, NU selalu menggunakan metode rukyatul hilal karena hal tersebut merupakan keputusan dari Muktamar ke-33.

Metode hisab atau Hisab Hakiki Wujudul Hilal secara harfiah berarti perhitungan posisi matahari dan bulan secara astronomi atau ilmu falak untuk menentukan datangnya hilal penandaan bulan baru dalam kalender hijriah. 

Bulan baru terjadi jika ketinggian hilal sudah di atas nol derajat dan memenuhi dua prinsip. Pertama, ijtima' terjadi sebelum matahari terbenam dan secara perhitungan bulan terbenam setelah matahari terbenam. 

Tampak atau tidaknya hilal tidak masalah dalam metode yang telah lama digunakan organisasi islam Muhammadiyah ini. 

Sedangkan, Rukyatul hilal adalah aktivitas mengamati penampakan hilal atau bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtima'. ijtima' adalah saat matahari dan bulan dalam satu bujur yang sama. 

Di Indonesia, metode ini kukuh digunakan organisasi islam Nahdlatul Ulama. Dalam rukyat, hisab tetap digunakan. Tetapi hanya sebagai alat bantu, bukan penentu. 
(Thirdy Annisa)

Tag