Pemerintah Indonesia kembali menggelar Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) 2023. Gelaran tersebut menjadi wadah untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra dagang strategis di kawasan tersebut, terutama dalam upaya transisi energi.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Umar Hadi mengatakan pada gelaran INA-LAC 2023 diharapkan menjadi wadah bagi para pelaku usaha, pemerintah dan pemangku kepentingan untuk membangun kerja sama ekonomi dan perluas jaringan usaha.
Umar Hadi juga menyebut pada kerja sama yang potensial antara Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia adalah sektor pertambangan. Ia menjelaskan dalam pembentukan ekosistem kendaraan listrik, Indonesia memiliki nikel sedangkan Amerika Latin memiliki tembaga litium dan komponen lainnya untuk membuat kendaraan listrik.
"Jadi kita harus kerja sama dalam menjamin supaya rantai pasok kendaraan listrik ini lancar dan efisien," jelas Umar Hadi.
Sementara itu Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani juga mengatakan para pengusaha tengah melirik perluasan kerja sama seperti pemanfaatan dan partisipasi pasar karbon dengan mitra strategis di kawasan Amerika Selatan dan Karibia, terutama di Brazil.
Hal ini sejalan dengan misi Indonesia yang sama dengan kawasan Amerika Selatan dan Karibia yaitu transisi energi.
