NEWSTICKER

Investor Cermati Kesepakatan Plafon Utang AS, Harga Minyak Dunia Bergairah

Investor Cermati Kesepakatan Plafon Utang AS, Harga Minyak Dunia Bergairah

Angga Bratadharma • 30 May 2023 08:18

New York: Harga minyak dunia naik lebih tinggi dalam perdagangan berombak pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan dapat terjadi karena pasar mempertimbangkan kesepakatan plafon utang tentatif AS yang akan mencegah Negara Paman Sam mengalami default.

Mengutip The Business Times, Selasa, 30 Mei 2023, minyak mentah Brent berjangka naik 12 sen atau 0,2 persen menjadi USD77,07 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 25 sen atau 0,3 persen menjadi USD72,92 per barel.

Kedua benchmark terbalik antara wilayah positif dan negatif. Perdagangan melemah pada Senin waktu setempat karena hari libur umum Inggris dan AS. "Eforia kesepakatan utang berkurang karena kekhawatiran meningkat untuk kenaikan suku bunga lain oleh The Fed pada Juni," tulis Broker Liquidity Energy LLC dalam sebuah catatan.

Presiden AS Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCarthy selama akhir pekan membuat kesepakatan untuk menangguhkan plafon utang USD31,4 triliun dan membatasi pengeluaran pemerintah untuk dua tahun ke depan. Kedua pemimpin menyatakan keyakinan anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik akan mendukung kesepakatan.

Namun, analis melihat kenaikan harga minyak dari itu sebagai berumur pendek. Pasar sekarang memperkirakan peluang sekitar 50-50, Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan 13-14 Juni, naik dari peluang 8,3 persen yang diprediksi sebulan lalu, menurut Alat FedWatch CME.

Pada pertemuan kebijakan terakhirnya pada 2-3 Mei, Federal Reserve mengisyaratkan terbuka untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga yang paling agresif sejak awal 1980-an pada Juni. "Tingkat AS yang lebih tinggi adalah angin sakal untuk permintaan minyak mentah," kata Analis IG Sydney Tony Sycamore.

Dolar juga turun pada Senin waktu setempat karena kesepakatan plafon utang mengangkat selera risiko di pasar dunia dan merusak daya tarik safe haven greenback. Greenback yang lebih rendah membantu permintaan minyak, yang dihargai dalam dolar.

OPEC bertemu 4 Juni

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, dijadwalkan bertemu pada 4 Juni. Menteri Energi Saudi Abdulaziz bin Salman memperingatkan short-seller yang bertaruh harga minyak akan jatuh untuk diwaspadai, dalam kemungkinan sinyal bahwa OPEC+ dapat memangkas produksi lebih lanjut.

Namun, komentar dari pejabat dan sumber perminyakan Rusia, termasuk Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, menunjukkan produsen minyak terbesar ketiga di dunia itu condong ke arah membiarkan produksi tidak berubah. "Pedagang sedikit bingung dengan apa yang bisa kita harapkan," kata AAnalis Pasar Senior Oanda Craig Erlam.

"Mungkin Arab Saudi ingin menjaga agar para pedagang tetap waspada, tetapi membuat komentar ini dan tidak menindaklanjutinya dapat dianggap lemah dan melihat harga kembali turun lagi," pungkas Erlam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Angga Bratadharma)