Riyadh: Arab Saudi akan melakukan pengurangan pasokan minyak tambahan sebanyak satu juta barel per hari pada Juli. Keputusan itu membawa produksinya ke level terendah selama beberapa tahun setelah penurunan harga minyak mentah.
Mengutip The Business Times, Selasa, 6 Juni 2023, langkah berani oleh anggota paling penting dari koalisi OPEC+ datang dengan mengorbankan dua sekutu utama yakni Rusia, yang tidak membuat komitmen untuk memangkas produksi lebih dalam, dan Uni Emirat Arab, yang mengamankan kuota produksi lebih tinggi untuk 2024.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan Arab Saudi akan melakukan apapun yang diperlukan untuk membawa stabilitas di pasar minyak. Karena harga minyak terpukul oleh prospek ekonomi yang lebih lemah, terutama di Tiongkok, pencapaian ini berarti menanggung beban pemotongan.
Kelompok 23 negara lainnya tidak menawarkan tindakan tambahan untuk menopang pasar saat ini, tetapi berjanji untuk mempertahankan pemotongan yang ada hingga akhir 2024. Adapun OPEC mengumumkan pengurangan pasokan yang mengejutkan sekitar 1,6 juta barel per hari pada awal April.
Akan tetapi sejak itu data ekonomi yang lemah dari Tiongkok telah membebani minyak berjangka, yang turun 11 persen di New York pada Mei. "Pemotongan tambahan bulan depan dapat diperpanjang, tetapi Arab Saudi akan membuat pasar dalam ketegangan tentang apakah ini akan terjadi," kata Pangeran Abdulaziz.
"Untuk jangka pendek, harga minyak mentah akan sangat bergantung pada uji kemauan," kata Presiden Konsultan Rapidan Energy Group Bob McNally.
Upaya Arab Saudi untuk meningkatkan harga ekspor terpentingnya membutuhkan pengorbanan pangsa pasar lebih lanjut. Permintaan minyak global diperkirakan mencapai rekor tertinggi tahun ini, tetapi pemotongan tambahan yang diumumkan akan membawa produksi Arab Saudi menjadi sekitar sembilan juta barel per hari pada Juli, terendah sejak Juni 2021.
Pemenang utama dari pembicaraan OPEC+ akhir pekan lalu adalah Uni Emirat Arab, yang meningkatkan batas produksinya untuk tahun depan dengan mengorbankan beberapa anggota Afrika, yang diminta untuk menyerahkan sebagian dari kuota mereka yang tidak terpakai.
Menteri Energi Suhail Al Mazrouei berterima kasih kepada rekan-rekannya atas peningkatan tersebut dan menyatakan kesetiaan negara kepada kartel. "Kami akan selalu mendukung OPEC dan akan selalu bersama," tutup Al Mazrouei.