NEWSTICKER

Wakil Ketua MPR: Tingkatkan Kolaborasi untuk Tekan Jumlah Stunting Nasional

Wakil Ketua MPR: Tingkatkan Kolaborasi untuk Tekan Jumlah Stunting Nasional

N/A • 1 May 2023 14:49

Percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia harus fokus pada upaya mengatasi sejumlah faktor penyebabnya. Sejumlah pihak terkait harus benar-benar fokus mendukung gerakan penyelamatan generasi penerus bangsa dari stunting.

“Pencapaian target prevalensi stunting nasional harus mendapat dukungan semua pihak terkait, dalam rangka membangun sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan tangguh di masa depan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/4/2023).

Hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada 2022. Meskipun angka itu lebih rendah daripada angka tahun sebelumnya. Namun masih berada di atas angka standar prevalensi stunting Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu di bawah 20%.

Survei Litbang Kompas pada awal April 2023, mencatat sejumlah penyebab utama anak mengalami stunting, yaitu karena asupan makanan yang tak bergizi (32,4%), kurangnya gizi ibu hamil (28,2%), kebersihan tidak terjaga (4,8%), infeksi virus atau bakteri (4,1%), dan tingkat ekonomi rendah (2,8%).

Menurut Lestari, peran orangtua sangat penting dalam upaya mengatasi kondisi stunting pada anak. Hal itu bisa dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.

Lestari menambahkan bahwa faktor ekonomi dan pemberdayaan ibu dari sisi literasi tentang gizi keluarga harus menjadi kepedulian bersama untuk terus ditingkatkan. Selain itu, para pemangku kepentingan harus mampu menerapkan sejumlah langkah strategis yang bisa mengatasi berbagai penyebab stunting pada balita.

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, pertukaran pengalaman antar daerah yang sukses menekan prevalensi stunting dengan daerah yang memiliki prevalensi stunting yang relatif tinggi, harus dilakukan demi mengakselerasi penurunan prevalensi stunting nasional.

Dirinya mendorong semua pihak mampu berkolaborasi dengan baik dalam mencapai target prevalensi stunting nasional 14% pada 2024. 
(Silvana Febriari)