NEWSTICKER

Dolar AS Naik Setelah Pengumuman Suku Bunga ECB

Ilustrasi dolar AS. Foto: MI

Dolar AS Naik Setelah Pengumuman Suku Bunga ECB

Annisa ayu artanti • 15 September 2023 07:13

New York: Kurs dolar AS menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya yang ke-10 kali berturut-turut.
 
Melansir Xinhua, Jumat, 15 September 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,58 persen menjadi 105,3816 di akhir perdagangan. Kenaikan ini mencapai level tertinggi dalam enam bulan terakhir.
 
ECB memutuskan menaikkan suku bunganya, untuk fasilitas deposito utamanya dari -0,5 persen pada Juni 2022 ke rekor empat persen.

Baca juga: Dolar AS Naik Tipis setelah Indeks Harga Konsumen AS Rilis
 
Langkah ECB pada Kamis juga telah menaikkan suku bunga pada operasi pembiayaan kembali utamanya dan fasilitas pinjaman marjinal 25 basis poin lebih tinggi, masing-masing menjadi 4,5 persen dan 4,75 persen.
 
Dalam sebuah pernyataan, ECB mengindikasikan kenaikan lebih lanjut mungkin tidak akan dilakukan untuk saat ini.
 
"Berdasarkan penilaian saat ini, dewan pemerintahan menganggap bahwa suku bunga utama ECB telah mencapai tingkat yang, jika dipertahankan untuk jangka waktu yang cukup lama, akan memberikan kontribusi substansial terhadap kembalinya inflasi ke target secara tepat waktu," kata pernyataan itu.

Suku bunga ECB masih akan ketat 

Keputusan dewan pemerintahan di masa depan akan memastikan suku bunga utama ECB akan ditetapkan pada tingkat yang cukup ketat selama diperlukan.
 
Akibatnya, euro turun tajam setelah pengumuman tersebut. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0636 dolar AS dari 1,0732 dolar di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,2402 dolar AS dari 1,2486 dolar.
 
Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengatakan selama pekan yang berakhir 9 September, klaim tunjangan pengangguran negara bagian naik 3.000 menjadi 220 ribu. Rata-rata pergerakan empat minggu dari klaim turun 5.000 menjadi 224.500 di minggu terakhir, yang merupakan level terendah sejak akhir Februari.
 
"PHK tetap rendah dan, untuk saat ini, tidak ada tanda-tanda perusahaan-perusahaan memecat para pekerja dalam jumlah besar sebagai respons terhadap kebijakan moneter yang ketat yang ditujukan untuk melemahkan permintaan dan aktivitas ekonomi," ujar Kepala Ekonom AS High Frequency Economics, Rubeela Farooqi.
 
Menurut FedWatch Tool CME, Federal Reserve sebagian besar tetap utuh. Ekspektasi bahwa bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan kebijakan 19-20 September mencapai 97 persen,
 
Di akhir perdagangan New York, dolar AS dibeli 147,4410 yen Jepang, lebih rendah dari 147,45 yen Jepang di sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8962 franc Swiss dari 0,8934 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3509 dolar Kanada dari 1,3564 dolar Kanada. Dolar AS naik ke 11,2022 krona Swedia dari 11,1379 krona Swedia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)