NEWSTICKER

Arah IHSG Pekan Ini, Menanti Kebijakan The Fed

Ilustrasi. Foto: dok MI/Andri Widiyanto.

Arah IHSG Pekan Ini, Menanti Kebijakan The Fed

Fetry Wuryasti • 18 September 2023 14:29

Jakarta: Fokus pelaku pasar akan menanti arah kebijakan dari rapat dewan gubernur (RDG) bank sentral AS The Fed, juga Bank Indonesia (BI) pada pekan ini.

Senior Equity Research Analyst PT Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan indeks-indeks saham Amerika Wall Street, menutup pekan volatile dengan koreksi pada Jumat, 15 September 2023.

Fokus pelaku pasar masih tertuju pada pelaksanaan Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting atau RDG bank sentral AS The pada 19-20 September 2023.

"Dalam FOMC tersebut, The Fed diyakini akan menahan suku bunga acuan. Akan tetapi, pelaku pasar menantikan pandangan Dewan Gubernur The Fed, Jerome Powell mengenai arah kebijakan ke depan mengingat ada spekulasi kenaikan The Fed Rate di FOMC berikutnya," kata Valdy, dilansir Media Indonesia, Senin, 18 September 2023.
 

IHSG diperkirakan berfluktuasi


IHSG diperkirakan berfluktuasi dalam rentang support-resistance 6.930-7.020 pada pekan ini. Pasalnya, belum ada sentimen domestik yang berpotensi menjadi penggerak IHSG untuk menembus level psikologis 7.000 di pekan ini.

Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 11-15 September 2023 ditutup positif.


Baca juga: The Fed Mulai Pangkas Suku Bunga di Tahun Depan


"Peningkatan tertinggi selama sepekan terjadi pada rata-rata volume transaksi, sebesar 56,84% menjadi sebesar 29,18 miliar lembar saham dari 18,61 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu," kata Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Aulia Noviana Utami Putri, Sabtu, 16 September 2023.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan naik 0,84 persen, menjadi berada pada posisi 6.982,791 dari 6.924,780 pada pekan lalu.
 

BI masih akan tahan suku bunga


Sementara itu, seiring suku bunga The Fed yang bertahan di level tinggi dan penguatan nilai dolar AS, BI diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga di level saat ini 5,75 persen.

BI mengindikasikan masih terdapat alat kebijakan moneter selain mengubah suku bunga acuan yang dapat digunakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, seperti melakukan intervensi valuta asing dan menjaga imbal hasil obligasi di level menarik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Ade Hapsari Lestarini)