Arab Saudi. Foto: Unsplash.
Riyadh: Arab Saudi menyaksikan peningkatan aktivitas kewirausahaan karena jumlah usaha kecil dan menengah melebihi 1,2 juta pada kuartal pertama 2023.
Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Otoritas Umum Usaha Kecil dan Menengah, juga dikenal sebagai Monsha'at, angka ini mencerminkan lonjakan 4,8 persen dibandingkan dengan kuartal terakhir tahun 2022. Laporan lebih lanjut mengungkapkan bahwa 88.858 bisnis baru diluncurkan di seluruh Kerajaan pada kuartal pertama 2023.
“Ekosistem UKM Arab Saudi yang kuat melewati tonggak sejarah baru setiap kuartal,” ujar Wakil Gubernur Komunikasi Monsha’at Mohammed Al-Belwe, mengatakan kepada Arab News.
“Lebih dari 88 ribu UKM baru diluncurkan di kuartal 1 saja, membawa rangkaian barang dan jasa baru kepada konsumen dan memacu pertumbuhan di berbagai sektor utama seperti pariwisata, e-commerce, ritel, makanan dan minuman, dan fintech,” kata Al-Belwe.
“Di balik angka-angka ini adalah generasi baru pengusaha yang menarik yang muncul dengan sendirinya, dan ketika ekonomi non-minyak Kerajaan melonjak, pertumbuhan UKM akan terus memicu pertumbuhan sektor swasta yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambahnya.
Riyadh adalah rumah bagi 41,4 persen, diikuti oleh Makkah sebesar 18,1 persen, Provinsi Timur sebesar 11,1 persen dan kota-kota lain menyumbang 28,6 persen dari total UKM di Kerajaan.
Pembiayaan UKM mencapai level tertinggi pada kuartal pertama 2023, menyentuh 1,35 miliar riyal Saudi (USD359 juta).
Sektor e-commerce dan ritel muncul sebagai sektor paling aktif dalam hal pembiayaan selama kuartal pertama 2023, ungkap laporan tersebut. Di bawah tujuan Visi 2030, sektor UKM bertujuan untuk berkontribusi 35 persen dari produk domestik bruto pada 2030.
Selain itu, UKM akan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan Kerajaan untuk menurunkan tingkat pengangguran dari 11,6 persen menjadi tujuh persen dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja dari 22 persen menjadi 30 persen.