Jakarta: Aksi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) membagi duit Rp50 ribu alias gocapan ke masyarakat disorot Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pejabat publik diminta hati-hati bersikap menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Yang perlu Bawaslu ingatkan adalah bagi pejabat publik harus berhati-hati. Jangan sampai nanti melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan terhadap salah satu perserta," kata anggota Bawaslu Lollu Suhenty saat dikonfirmasi, Selasa, 19 September 2023.
Menurut dia, aksi Zulkifli Hasan yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan itu tengah dikasi pihaknya. Sehingga, dapat ditentukan status Zulhas saat membagikan gocapan, apakah sebagai Ketua Umum PAN atau Menteri Perdagangan.
"Kalau pejabat negara kan dari ujung rambut sampai ujung kaki melekat, lalu gimana situasi hari ini, itu yang menjadi kajian Bawaslu," jelasnya.
Akun Tiktok resmi PAN mengunggah video dengan tulisan "PAN PAN PAN bagi bagi gocapan" sejak 10 Juli 2024. Namun, polemik atas video itu baru muncul belakangan. Sebelumnya, Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menilai tindakan Zulhas itu hanya pengulangan.
Pada Juli 2022 lalu, Zulhas juga pernah mengadakan pasar minyak goreng murah di Lampung. Harga Minyakita yang dibanderol pemerintah sebesar Rp14 ribu per liter dijual dalam kesempatan tersebut seharga Rp10 ribu per 2 liter.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membantah kegiatan Zulhas dalam video Tiktok PAN sebagai politik uang. "Itu Bang Zulkifli Hasan sudah menjadi kebiasaan kalau turun ke lapangan, baik di pasar atau di nelayan, selalu membeli barang-barang yang di jual. Itu namanya belanja," kata Viva.
Menurut Viva, sudah menjadi kebiasaan bagi Zulhas selalu memberi uang sebagai sedekah setiap kali ke masjid atau sedang olahraga. Bahkan, kebiasaan itu juga dilakukan Zulhas saat melakukan kunjungan kerja di India beberapa waktu lalu.
"Itu kebiasaan Bang Zul untuk bersedekah, di mana pun dan di acara apa pun. Itu bukan politik uang, itu sedekah uang," kata Viva.