NEWSTICKER

Kepemimpinan Indonesia di ASEAN Beri Keberhasilan Terbatas

Dskusi 'A Debrief on 43rd ASEAN Summit and Related Summits' oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat, 15 September 2023. (youtube FPCI)

Kepemimpinan Indonesia di ASEAN Beri Keberhasilan Terbatas

Marcheilla Ariesta • 15 September 2023 18:47

Jakarta: Gelaran KTT ke-43 ASEAN telah selesai dilakukan. Banyak yang mengatakan Indonesia sukses, namun ada juga yang menuturkan, hasilnya agak sedikit mengecewakan.

Hal ini disampaikan Shafiah Muhibat, Wakil Direktur Eksekutif untuk Penelitian dari Centre of Strategic and International Studies Indonesia (CSIS Indonesia). Menurutnya, ekspektasi yang tinggi akan kepemimpinan Indonesia di ASEAN menjadi salah satu faktor adanya kekecewaan.

Beberapa pekerjaan rumah ASEAN yang dinantikan akan diselesaikan dari Indonesia adalah persaingan geopolitik. Menurutnya, masalah Myanmar dan Laut China Selatan hanyalah segelintir dari beberapa pekerjaan rumah Indonesia di ASEAN.

"Saya pikir, ekspektasi yang sangat tinggi ini kemudian menghasilkan reaksi beragam terhadap hasil pertemuan puncak, sehingga muncul eaksi beragam terhadap hasil pertemuan puncak, sehingga muncul konsep seperti keberhasilan yang terbatas," ujarnya dalam diskusi 'A Debrief on 43rd ASEAN Summit and Related Summits' oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat, 15 September 2023.

Shafiah mengatakan, isu Laut China Selatan dapat menjadi salah satu kritik mengecewakan untuk kepemimpinan Indonesia di ASEAN. Ia mengungkapkan, dari pengelolaan sengketa Laut China Selatan ini muncul lagi masalah peta baru Tiongkok.

"Namun, kita tidak bisa menyalahkan siapapun karena merasakan kekecewaan terhadap hasil dari pertemuan puncak itu. Karena kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Namun, karena ini masalah harapan tinggi pada keketuaan Indonesia, menurut saya banyak hal yang perlu dilakukan dan isu-isu ditangani ASEAN sepanjang tahun," terangnya.

Di sisi lain, lanjut Shafiah, isu Myanmar mendapat beberapa apresiasi. "Myanmar adalah salah satu isu yang mendapatkan banyak penilaian dengan ASEAN memberikan pernyataan lebih kuat dibandingkan KTT sebelumnya," terang dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro mengatakan, Indonesia sebelum menjabat sebagai ketua tahun ini, terus melakukan peninjauan kembali akan peran ASEAN.

"Jadi, bagian pertama yang saya ingin sampaikan, ASEAN menyadari apa yang terjadi di kawasan dan konstituen dalam negeri, demi kepentingan masyarakat," terangnya, terkait dengan hasil dari KTT ke-43 ASEAN.

Isu ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) juga menjadi salah satu fokus dalam keketuaan Indonesia di organisasi kawasan ini, ucap Sidharto. Menurutnya, dengan dibentuknya Forum ASEAN-Indo Pacific, memberikan bobot ekonomi dan bisnis untuk menghalau geopolitik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Marcheilla A)