Ilustrasi sambaran petir. (Medcom.id)
Al-Layha: Banjir dan sambaran petir di Yaman menewaskan delapan orang di tengah ancaman cuaca ekstrem di negara yang dilanda perang tersebut.
Sambaran petir terjadi kemarin di distrik Al-Layha dan Al-Zahra di provinsi Hodeida di pantai Laut Merah, kata Hamza Saied, seorang dokter di rumah sakit di Al-Layha.
"Sebanyak enam perempuan dan seorang pria tewas, serta tiga lainnya terluka," ucapnya, dilansir dari AFP, Sabtu, 16 September 2023.
Daerah tersebut dikuasai oleh pemberontak Houthi yang merebut ibu kota pada tahun 2014, sehingga mendorong koalisi pimpinan Saudi untuk melakukan intervensi pada tahun berikutnya.
Ini memicu konflik brutal yang telah menciptakan apa yang digambarkan oleh PBB sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Kemarin, banjir menewaskan seorang wanita dan menghancurkan puluhan rumah di kota terdekat Hais, menurut seorang pejabat yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena dia tidak berwenang memberi pengarahan kepada media.
Hais terletak di wilayah yang dikuasai oleh pemerintah yang diakui secara internasional dan berbasis di kota selatan Aden.
Penderitaan Warga Yaman
Cuaca ekstrem telah membuat lebih dari 200.000 orang di
Yaman mengungsi sepanjang tahun ini, dengan “banyak di antaranya telah beberapa kali menjadi pengungsi," lapor Dana Kependudukan PBB awal pekan ini.
“Hujan deras diperkirakan akan berdampak pada hampir 2 juta pengungsi selama beberapa minggu mendatang, mengancam nyawa dan mata pencaharian di berbagai komunitas,” katanya.
Perang yang telah berlangsung selama hampir satu dekade ini telah menyebabkan infrastruktur rusak di seluruh Yaman, negara termiskin di Semenanjung Arab.
Gencatan senjata yang mulai berlaku pada bulan April tahun lalu sebagian besar telah dilaksanakan meski secara resmi telah berakhir pada bulan Oktober lalu.
Harapan terhadap gencatan senjata yang lebih tahan lama mendapat dorongan baru pada Kamis malam ketika delegasi Houthi melakukan perjalanan ke Riyadh untuk pertama kalinya sejak koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi.
