NEWSTICKER

Tag Result:

TNI Berhasil Tangkap Anggota KST Papua Barat

TNI Berhasil Tangkap Anggota KST Papua Barat

Nasional • 11 days ago

TNI dari Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK berhasil menangkap Marthen Iba, simpatisan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua Barat, Minggu, 24 September 2023. Penangkapan dilakukan setelah sebelumnya terjadi serangan terhadap pos TNI di Aroba, Teluk Bintuni.

Penangkapan Marthen Iba merupakan hasil patroli perimeter seputaran pos, kios-kios yang menjual bahan makanan ke orang tak dikenal dan sweeping seputaran pelabuhan yang dilakukan TNI bersama pihak kepolisian setempat. Dilakukan pula penyisiran kampung air terjun yang berada tiga kilometer di belakang pos, serta patroli di pinggir pantai menggunakan long boat.

Adapun barang bukti yang diamankan berupa tiga pucuk senjata rakitan, KTP atas nama Marthen Iba, Kartu Anggota TPN Papua Barat atas nama Marthen Iba dengan jabatan Staf Operasi, delapan handphone, dua SIM card, dan satu buah tas.

Sebelumnya, terjadi gangguan dari orang tidak dikenal terhadap pos TNI di Aroba, Teluk Bintuni pada 22 September lalu. Gangguan dilakukan dengan aksi tembakan senjata api sebanyak delapan kali.

Polda Metro Pastikan 3 Polisi Kasus Senpi Ilegal Tak Terkait Teroris Pegawai KAI

Polda Metro Pastikan 3 Polisi Kasus Senpi Ilegal Tak Terkait Teroris Pegawai KAI

Nasional • 2 months ago

Polda Metro Jaya mengungkap pabrik modifikasi senjata dari air gun menjadi senjata api di Semarang, Jawa Tengah. Pembeli senjata api ini mulai dari tersangka terorisme, sipil memakai kartu identitas TNI AD dan kartu Kementerian Pertahanan palsu serta anggota polisi. Namun, ketiga anggota itu dipastikan tidak terkait dengan tersangka terorisme DE, 28, karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Terkait anggota Polri (yang ditangkap), anggota Polri tidak ada hubungan dengan jaringan teror," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat 18 Agustus 2023.

Hengki mengatakan pembeli dan penjual tidak berkaitan langsung. Tiga pihak yang membeli ke pabrik itu juga tidak berkaitan. Termasuk anggota polisi dengan tersangka teroris DE. Mereka hanya sama-sama membeli senjata api ilegal di pabrik yang sama.

Hengki mengatakan terkait senjata api ilegal ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sedangkan, kasus terorisme ditangani Densus 88.

"Oleh karenanya, sejak terungkapnya kasus teroris di Bekasi, kami bekerja sama dengan Densus 88 dan juga kami sudah berkoordinasi untuk bekerja sama dengan Puspom TNI AD untuk terus melaksanakan pengungkapan peredaran senjata api ilegal ini," ungkap Hengki. 

Menyusul banyaknya peredaran senjata api ilegal yang dimodifikasi, Polda Metro Jaya akan membentuk satgas khusus untuk mencegah peredaran senjata api ilegal. Rencananya, tim satgas akan melakukan operasi senpi ilegal ini.

"Polda Metro Jaya atas perintah Bapak Kapolda akan membentuk satuan tugas khusus. Gabungan antara Direktorat Kriminal Umum, kemudian Direktorat Kriminal Khusus, khususnya cyber, Direktorat Intelejen untuk melaksanakan operasi peredaran senjata api ilegal ini,"jelas Hengki. 

Bedah Editorial MI: Kikis Habis Paham Terorisme

Bedah Editorial MI: Kikis Habis Paham Terorisme

Nasional • 2 months ago

Penggerebakan rumah terduga teroris di bilangan Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023) kemarin, membuat mata publik kembali terbelalak. Negeri ini seolah belum sepenuhnya aman untuk didiami. Tinggal menunggu waktu saja terduga teroris itu melancarkan aksinya. Aksi yang menebar ketakutan, merobek kedamaian. 

Ironis, betul-betul ironis, karena terduga teroris itu ternyata berlatar belakang pegawai badan usaha milik negara (BUMN), karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Seorang pegawai BUMN seharusnya memiliki akhlak yang merupakan akronim dari amanah, kompeten, harmonis, dan loyal kepada bangsa dan negara karena bekerja di perusahaan pelat merah. 

Namun, terduga teroris berinisial DE itu malah memilih loyal dan sudah berbaiat ke Islamic State (IS), bukan lagi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). DE bahkan diduga memiliki tujuan jahat ingin melakukan aksi kekerasan berupa bom bunuh diri atau amaliyah. Salah satu opsi utamanya ialah Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Ia ingin membebaskan para napi terorisme yang berada di Mako Brimob. Tak hanya itu, DE ingin merebut gudang senjata di Mako Brimob untuk selanjutnya digunakan menyerang polisi. 

Namun, aksi itu belum ditunaikan karena Detasemen Khusus 88 Antiteror telah lebih dahulu menggagalkannya. Sejumlah barang bukti ikut diamankan, yaitu sejumlah identitas diri, ribuan butir amunisi, dan belasan senjata api baik pabrikan maupun rakitan. Dari penelusuran sementara, Densus 88 menemukan fakta bahwa DE aktif menyebarkan propaganda seruan untuk jihad melalui media sosial. 

“Tiga minggu ke belakang puncaknya yang bersangkutan terlihat ghiroh-nya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau aksi terorisme sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara privat menggunakan timer,” kata juru bicara Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar dalam jumpa pers di Mabes Polri.

Fakta lainnya ialah DE telah berbaiat kepada amir Islamic State pada 2014. Artinya, pegawai KAI itu sudah sembilan tahun memilih loyal kepada organisasi teroris meski mengais rezeki di bumi Nusantara. Dan, di saat bersamaan, DE memendam tekad untuk melancarkan aksi terorisme, menebarkan ketakutan di Indonesia. 

Hal ini tentu mengundang pertanyaan publik, bagaimana Kementerian BUMN khususnya PT KAI gagal mendeteksi ada pegawainya yang tidak lagi berjiwa Merah Putih? Padahal, katanya PT KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan. Itu katanya, tapi faktanya sembilan tahun DE tidak terdeteksi sudah berbaiat ke amir Islamic State.

Tersangka Teroris DE Galang Dana Lewat Telegram

Tersangka Teroris DE Galang Dana Lewat Telegram

Nasional • 2 months ago

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan DE, 28, karyawan PT KAI yang menjadi tersangka kasus dugaan terorisme melakukan penggalangan dana. Penggalangan dana dilakukan di aplikasi Telegram.

"Dia membuka, yang bersangkutan memiliki satu akun di Telegram, akun itu gunanya untuk menggalang dana," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Agustus 2023.

Namun, Aswin belum memerinci berapa besaran dana serta aliran hasil penggalangan dana tersebut. Menurut dia, penyidik masih melakukan pendalaman.

"Ini juga besarannya berapa dan ke mana ini masih didalami oleh penyidik. Nanti kita perjelas lagi dengan penyidik," ungkap Aswin.

Di samping itu, DE diduga menjual beli senjata api melalui marketplace. Penjualan senpi itu dikamuflase dengan penjualan mainan militer yang berkaitan dengan perlengkapan-perlengkapan.

"Ada gear, ada baju-baju taktikal, perlengkapan taktikal, kemudian ada termasuk senjata ini (menunjuk barang bukti senpi)," ucap Aswin.

Tim Densus 88 menangkap DE di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin siang, 14 Agustus 2023. DE telah ditetapkan menjadi tersangka. Total 16 senjata api asal pabrikan maupun rakitan disita. DE diduga terafiliasi dengan jaringan ISIS. 

Mako Brimob & Markas TNI Jadi Target Penyerangan Tersangka Teroris DE

Mako Brimob & Markas TNI Jadi Target Penyerangan Tersangka Teroris DE

Nasional • 2 months ago

Densus 88 Polri memeriksa intensif DE, karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) usai ditangkap kasus tindak pidana terorisme. DE diketahui hendak menyerang Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok dan Mako Brimob Jawa Barat.

"Sudah beberapa kali melakukan latihan kemudian memiliki rencana atau niatan untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob yang di Kelapa Dua dan Mako Brimob yang di Jawa Barat," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Agustus 2023.

Aswin mengatakan, DE juga berniat menyerang Markas TNI. Namun, tidak disebut lokasi markas tentara yang menjadi target.

"Juga terhadap beberapa markas tentara yang sudah dikenali atau ditandai diprofiling oleh yang bersangkutan," ujar Aswin.

Aswin mengatakan niat untuk menyerang itu muncul karena DE terinspirasi atau memiliki hasrat setelah melihat aksi pemberontakan atau perlawanan teroris di Mako Brimob. Sehingga, dia mempersiapkan diri dengan melakukan latihan.

"Nah, dari sini kita kemudian melakukan penggeledahan ke rumah dan kita sangat dikagetkan dengan barang bukti yang kita temukan pada hari ini," ungkap Aswin.

Tim Densus 88 menangkap DE pada Senin siang, 14 Agustus 2023 di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Kota Bekasi. DE telah ditetapkan tersangka. Dia diduga terafiliasi dengan jaringan ISIS. 

Terduga Teroris di Bekasi Aktif Sebar Propaganda di Media Sosial

Terduga Teroris di Bekasi Aktif Sebar Propaganda di Media Sosial

Nasional • 2 months ago

Jubir Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar mengungkap bahwa terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat sangat aktif menyebarkan propaganda di media sosial. Bahkan, terduga teroris itu memilki banyak akun media sosial. 

"Yang bersangkutan (DE) sangat aktif di sosial media sampai beberapa akun sebelumnya sudah direport dan ditutup oleh Facebook maupun Youtube karena diduga mempropaganda aksi terosisme," kata Kombes Pol Aswin Siregar dalam konferensi pers, Selasa, 15 Agustus 2023. 

Terduga teroris tersebut sering berganti akun media sosial jika akunnya di-report oleh pihak Facebook. Dia terus menerus membuat ajakan dan imbauan di media sosial miliknya untuk melakukan aksi terorisme. 

Sebelumnya, Tim Densus 88 menangkap seorang terduga teroris di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Kota Bekasi, Senin, 14 Agustus 2023. Terduga teroris ini diduga terafiliasi dengan jaringan ISIS.

Karopenmas Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengungkap bahwa terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Kota Bekasi, adalah seorang pegawai BUMN. Hal itu diungkap saat dihubungi Metro TV pada Senin, 14 Agustus 2023. 

Ramadhan menjelaskan bahwa terduga teroris tersebut aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara menyerukan untuk berjihad, serta mengajak untuk membaiat kepada pemimpin ISIS. Dari hasil penangkapan, terduga teroris ini memiliki senjata-senjata api rakitan, yang saat ini masih didalami oleh tim Densus 88.