- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Lettu Pnb Ajeng Tresna, Pilot Wanita Pertama Pesawat Kepresidenan Indonesia
Nasional • 5 months agoRaymonde de Laroche dan Amelia Earhart adalah nama-nama perempuan pelopor dalam dunia penerbangan. Perjuangan mereka sudah dimulai saat awal abad 20. Kala itu, perjuangan mereka tidak hanya terbatas oleh hukum fisika saja, namun juga hukum yang berlaku di mana dunia penerbangan didominasi oleh laki-laki pada masa perang dunia pertama.
Dalam dunia penerbangan, Indonesia mencatat sejarah baru, dengan memiliki pilot pesawat perempuan pertama.
Lettu Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti, pilot skuadron udara 17 sekaligus penerbang wanita pertama pesawat Boeing VIP VVIP Kepresidenan Republik Indonesia.
"Tidak semua orang bisa menjadi pilot kepresidenan Indonesia. Tetapi saya diberikan kesempatan merupakan pengalaman yang berharga bagi saya dan harus saya tanggungjawabkan untuk bisa mengoperasionalkan pesawat kepresidenan RI,"pungkas Lettu Pnb Ajeng Tresna.
Momen sejarah ini dikaitkan dengan perjuangan R.A Kartini saat meraih kebebasan dan persamaan status sosial perempuan di Indonesia. Setiap 21 April Indonesia merayakan Hari Kartini, demi mengenang dan mengingat perjuangannya menaikan derajat wanita di Tanah Air.
Ajeng Tresna berharap bahwa generasi perempuan bisa meneruskan perjuangan dari R.A Kartini.
"Bahwa apapun pekerjaannya, bisa memberi arti, memberi kontribusi bagi bangsa dan negara," tegas Ajeng.
Meneruskan perjuangan R.A Kartini tidak terbatas oleh status sosial, usia, maupun pekerjaan. Kemauan, kemampuan dan tekad adalah faktor utama untuk kita maju dan memberikan yang terbaik bagi keluarga, bangsa, dan negara.