Proses Evakuasi Kaki Pedagang yang Terjebak di Gorong-gorong Berlangsung Dramatis

Kapal Ikan Tiongkok Terbalik di Samudera Hindia

Kapal penangkap ikan Lu Peng Yuan Yu 028 milik Tiongkok terbalik di Samudera Hindia, Rabu (16/5/2023). Sebanyak 39 orang awak kapal hilang dalam kecelakaan tersebut.

Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan oleh petugas gabungan. Namun, sejauh ini belum ada korban yang berhasil ditemukan.
 
Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Kementerian Transportasi dan Provinsi Shandong telah meluncurkan aksi tanggap darurat sesuai instruksi dari pusat. Pihaknya mengirimkan pasukan penyelamat tambahan, mengoordinasikan pencarian dan penyelamatan internasional, serta memperkuat investigasi dan peringatan risiko potensi bahaya keselamatan dalam operasi lepas pantai. 

Kemenlu Tiongkok juga meluncurkan mekanisme darurat untuk perlindungan konsuler. Nantinya, pihak Tiongkok kana berkoordinasi dengan kedutaan besar dan konsulat di Australia, Sri Lanka, Maladewa, Indonesia, Filipina dan negara-negara lainnya untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. 

Hingga 17 Mei 2023 pukul 12:00, belum ada awak kapal atau sekoci yang ditemukan.

Berkas Anak Polisi Tabrak Sekeluarga di Cijantung Diserahkan ke Kejaksaan

Polda Metro Jaya telah memenuhi syarat formil maupun materiil berkas perkara tahap satu kasus anak polisi tabrak satu keluarga di Cijantung pada Juni 2022 lalu. Berkas perkara pemeriksaan tahap satu tersebut sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Apabila jaksa menyatakan berkas lengkap, maka akan masuk ke pemeriksaan tahap dua untuk selanjutnya disidangkan.

"Penyidik telah memenuhi berkas perkara dan mengirimkannya pada tahap satu kepada jaksa penuntut umum di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Sebelumnya, pelaku berinisial ARP yang merupakan anak seorang polisi sudah ditetapkan sebagai tersangka pada November 2022. 

Namun pelaku tidak ditahan dengan alasan tak ada kekhawatiran menghilangkan barang bukti yang sudah disita dan adanya penjamin pelaku yakni orang tuanya.

Kasus ini berlanjut setelah melalui tiga kali mediasi, tapi tak berujung pada titik temu.  

Awalnya korban yang mengalami luka sempat diberi ganti rugi berupa perbaikan mobilnya. Namun, ternyata korban Giuseppe mengalami kelumpuhan pada kaki kanan. Sementara ayah dan ibunya masih mengalami trauma dan sempat retak pada tulang iga dan belikat.

Mediasi Kasus Anak Polisi Tabrak Sekeluarga di Cijantung Berakhir Buntu

Kanit Gakkum Satwil Lantas Polres Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta menyatakan kasus anak polisi tabrak sekeluarga di Cijantung telah diusut sesuai prosedur. Kepolisian telah memberikan upaya mediasi kepada kedua belah pihak. Namun hasil mediasi menyimpulkan tidak ada titik kesepakatan damai.

"Kecelakaan ini murni tidak ada unsur sengaja dan pastinya bukan penjahat mereka itu," kata Iptu Darwis Yunarta dalam konferensi pers, Minggu (14/5/2023). 

Darwis mengaku pihaknya akan melakukan mediasi dengan kedua belah pihak. Salah satu upaya yang dilakukan penabrak adalah memperbaiki kendaraan yang ditabrak.

"Upaya baik itu kita jalin terus komunikasi. Sehingga terakhir komunikasi tanggal 18 Maret 2023," ujar Darwis.

Sementara itu, berkas kasus ini telah dilimpahkan tahap 1 ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur. Akibat kecelakaan ini, dua korban menderita patah tulang. Sementara satu orang lainnya lumpuh pada salah satu kakinya.

Kecelakaan berawal saat mobil milik korban mogok dan berada di jalur kanan. Saat memperbaiki mobil, tiba-tiba pelaku berinisial ARP (26) menabrak dari arah belakang dan menyebabkan korban bersama keluarganya terpental.

Sebulan pasca-kecelakaan, korban menemui keluarga pelaku dan menagih janji pelaku yang akan mengganti rugi seluruh perawatan. Namun, orang tua pelaku cenderung menyalahkan korban atas kecelakaan tersebut. 

Pohon Tumbang Timpa Minibus di Jember, 1 Tewas

Sebuah minibus yang tengah melintas di Jalur Pegunungan Gumitir, Jember, Jawa Timur, tertimpa pohon tumbang. Satu orang yang merupakan pengemudi minibus meninggal dunia akibat kejadian ini.

Minibus berwarna abu-abu itu tertimpa pohon yang tiba-tiba tumbang saat melintas dari arah Banyuwangi menuju Jember. Upaya pertolongan pun segera dilakukan oleh warga. Kendala peralatan membuat proses evakuasi pengemudi minibus yang terjepit di kabin mobil berlangsung lama. 
 
Evakuasi baru bisa dilakukan setelah anggota Kepolisian Sektor Sempolan tiba di lokasi. Nahas, nyawa pengemudi bernama Edi Kurniawan, warga Kecamatan Panti, Jember, tak bisa diselamatkan. Sementara seorang penumpang lainnya juga dilaporkan menderita luka-luka.

Akibat peristiwa tersebut, lalu lintas Banyuwangi-Jember sempat terhambat hingga proses evakuasi bangkai mobil dilakukan.

Korban yang Ditabrak Anak Polisi di Cijantung Jaktim Tuntut Keadilan

Korban yang ditabrak oleh anak anggota polisi di Jalan RA Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur, menuntut keadilan kepada Polres Metro Jakarta Timur untuk memproses kasus tersebut.

Pasalnya, penyidikan kasus kecelakaan yang terjadi pada 2 Juli 2022 itu hingga kini tak kunjung tuntas, meskipun polisi telah menetapkan pelaku sebagai tersangka pada November 2022. 

Setiap kali korban menanyakan kelanjutan kasus ini, pihak penyidik tak pernah memberi jawaban. 

Sementara itu, Kanit Gakkum Satwil Lantas Polres Jaktim, Iptu Darwis Yunarta menyebut berkas kasus ini telah dilimpahkan tahap 1 ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Kecelakaan berawal saat mobil milik korban mogok dan berada di jalur kanan. Saat memperbaiki mobil, tiba-tiba pelaku berinisial ARP (26) menabrak dari arah belakang dan menyebabkan korban bersama keluarganya terpental.

Akibat kecelakaan itu, dua korban menderita patah tulang, sementara satu orang lainnya lumpuh pada salah satu kakinya.

Sebulan pasca kecelakaan, korban menemui keluarga pelaku dan menagih janji pelaku yang akan mengganti rugi seluruh perawatan. Namun, orang tua pelaku cenderung menyalahkan korban atas kecelakaan tersebut. 

Polisi Tetapkan Sopir & Kernet Jadi Tersangka Kecelakaan Bus Guci Tegal

Polisi menetapkan dua tersangka kasus kecelakaan maut bus masuk jurang di kawasan Wisata Guci Tegal, Jawa Tengah. Polisi menemukan adanya unsur kelalaian dalam insiden yang menewaskan dua orang tersebut. 

Dalam konferensi pers, Kapolres Tegal menjelaskan kecelakaan maut itu bisa dicegah apabila sopir atau kernet berada di ruang kemudi saat mesin bus dipanaskan, Jumat (12/5/2023). 

Sopir dan kernet dikenakan Pasal 359 KUHP terkait kelalaian. Rilis juga dihadiri tenaga ahli dari Hino, Dishub dan KNKT yang menjelaskan secara teknis penyebab meluncurnya bus tersebut tanpa kendali. 

Sebelumnya, bus wisata yang membawa para wisatawan asal Serpong Utara, Tangerang Selatan, terjun ke jurang di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 35 orang lainnya luka-luka. 

Bus Masuk Jurang di Guci, KNKT: Kecil Kemungkinan Akibat Rem Tangan Dimainkan Bocah

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi penyebab kecelakaan bus terjun ke sungai di Obyek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Hasil investigasi menyebut rem tangan berfungsi normal dan dalam kondisi terkunci.

Sebelumnya, Beredar bahwa bus bisa meluncur karena ada anak kecil bermain-main dengan handbrake. KNKT menyebut kemungkinan tersebut sangat tipis.

KNKT masih memeriksa dengan detail penyebab bus wisata meluncur dan terjun ke sungai di Objek Wisata Guci. Pemeriksaan difokuskan pada sistem handbreak atau rem tangan dan lokasi kejadian. Investigasi KNKT dilakukan bersama tim ahli ATPM Hino, Satreskrim dan Satlantas Polres Tegal.

Dari pemeriksaan di lapangan, bus diparkir di lahan miring dengan kemiringan 23,28%. Sementara kemiringan yang ditoleransi rem tangan adalah 18%

Meski ada pengakuan roda bus diganjal tapi diduga ganjalnya amblas karena tanah yang gembur. Bus yang membawa peziarah asal Tangerang selatan terperosok ke sungai, dua orang meninggal karena peristiwa yang diduga ada unsur kelalaian tersebut.

KNKT Investigasi Pesawat Hawker yang Tergelincir di Bandara Maleo Morowali

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penyelidikan lebih lanjut kecelakaan tergelincirnya pesawat Jet Tipe Hawker PK LRU di Bandara Maleo Morowali di Desa Umbele, Kecamatan Bumiraya Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (12/5/2023).

Pesawat yang mengangkut empat warga negara asing asal Tiongkok serta empat kru rencananya akan dievakuasi dari lokasi kejadian dan dikembalikan ke landasan. Seorang kru bernama Ahmad Riyadi yang merupakan teknisi masih menjalani perawatan medis karena luka-luka pada bagian kaki, tangan dan wajah.

Menurut Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Djoko Wienartono, pasca kecelakaan tersebut lalu lintas penerbangan tidak terganggu dan tetap dibuka untuk umum. Pesawat Jet Tipe Hawker PK LRU lepas landas dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju Bandara Maleo, Morowali tergelincir dan keluar dari landasan pacu saat akan mendarat.

Pesawat Jet Hawker Tergelincir di Bandara Maleo Morowali

Pesawat jet tipe Hawker PK LRU tergelincir dan keluar dari landasan pacu saat akan mendarat. Pesawat ini lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Maleo Morowali di Desa Umbele, Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Pesawat tersebut mengangkut empat penumpang warga negara asing tujuan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara. Saat akan mendarat, pesawat tergelincir dan terus melaju ke luar area landasan. 

Petugas bandara berhasil mengevakuasi empat penumpang, serta empat kru pesawat yang merupakan pilot, pramugari, teknisi, dan kopilot dengan selamat. 

Menurut Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Djoko Wienartono, kecelakaan terjadi diduga akibat laju kecepatan pesawat yang tidak dapat dikendalikan saat akan mendarat. Sehingga pesawat keluar dari ujung landasan. 

WN Malaysia Tewas Terpeleset di Tumpak Sewu Lumajang

Seorang wisatawan asing asal Malaysia tewas akibat terpeleset saat menuruni air terjun Tumpak Sewu di Lumajang, Jawa Timur. Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Dokter Haryoto Lumajang untuk diautopsi, Kamis (11/5/2023). 

Kejadian bermula saat korban, Josephine Tham Sook Min datang bersama enam turis asing lain dari Singapura dan Malaysia. Mereka berusaha menuruni air terjun menuju dasar lembah air terjun. 

Sesampainya di tangga tebing dengan medan yang curam, tiba-tiba korban terpeleset hingga akhirnya terjatuh. 

Pihak pengelola yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan proses evakuasi korban. Namun, medan yang berat dan curam membuat korban meninggal sebelum sampai di puskesmas. 

Kini, kasus tewasnya seorang wisatawan asing ini sedang ditangani oleh Polres Lumajang. 

Detik-Detik KM Mutiara Pertiwi Hantam Jembatan PelabuhanTernate

Tidak dapat mengendalikan kecepatan, kapal feri bernama KM Mutiara Pertiwi menabrak Pelabuhan Feri Bastiong, Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (10/5/2023).

Akibat tabrakan ini sebuah kapal feri lainnya yaitu KM baronang juga akan masuk ke pelabuhan turut tertabrak. Kedua kapal mengalami kerusakan.

Meski tidak ada korban jiwa namun insiden ini mengakibatkan kondisi mobile bridge (jembatan gerak) pelabuhan feri ambruk dan tenggelam.

Menurut pihak setempat kerusakan dermaga akibat tertabrak oleh kapal ini  mencapai 90?n tidak dapat difungsikan kembali. Oleh karena itu pihak ASDP mengalihkan pelayanan ke dermaga 2.

Crane Ambruk Timpa Gerbong MRT di Taiwan, 1 Tewas & 8 Luka

Sebuah crane ambruk menimpa gerbong kereta MRT yang sedang melintas di Distrik Nantun, Taichung, Taiwan, Rabu (10/5/2023) waktu setempat. 

Insiden tersebut mengakibatkan 1 penumpang tewas terlempar ke luar kereta, sementara 8 penumpang lain mengalami luka-luka. Seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Usai terjadinya kecelakaan, pengelola MRT Taichung mengubah sementara rute operasional MRT sambil melakukan perbaikan. Staf MRT juga memandu para penumpang turun dari kereta dan berjalan menuju ke stasiun. Penyebab kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan.

KNKT: Rem Tangan Bus Terjun ke Sungai di Tegal Berfungsi Normal

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi penyebab kecelakaan bus terjun ke sungai di obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Dari hasil pemeriksaan, rem tangan berfungsi normal dan dalam kondisi terkunci. 

Investigasi KNKT dilaksanakan bersama Tim Ahli ATPM Hino, Satreskrim dan Satlantas Polres Tegal. Pemeriksaan difokuskan pada sistem handbrake atau rem tangan dari bus.

Dari hasil temuan diketahui, handbrake dalam posisi mengunci atau berfungsi dengan baik. Namun, pihaknya akan mengukur kemampuan handbrake menahan beban yang akan dilakukan di laboratorium produsen bus.

Mengenai informasi viral di media sosial yang menyebut, ada anak kecil bermain handbrake, kemungkinan tersebut sangat kecil. Karena berdasarkan temuan tim di lapangan, tuas rem tangan dalam kondisi ditarik pengemudi bus. Pada saat diangkat, roda juga terkunci dan bus meluncur melambat atau tertahan handbrake.

KNKT masih memerlukan waktu untuk menyimpulkan hasil investigasi karena perlu pengujian di laboratorium. Sejauh ini, polisi belum menetapkan tersangka kasus kecelakaan ini.

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Terjun ke Sungai di Tegal

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi penyebab kecelakaan bus terjun ke sungai di obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Investigasi KNKT dilakukan bersama Tim Ahli ATPM Hino, Satreskrim dan Satlantas Polres Tegal.

Dari hasil temuan diketahui, handbrake atau rem tangan dalam posisi mengunci. Artinya, rem tangan berfungsi dengan baik. Namun, pihak KNKT akan mengukur kemampuan handbrake menahan beban. Pengukuran akan dilakukan di laboratorium Hino.

Sebelumnya, dikabarkan bus wisatawan terjun ke sungai akibat ada penumpang anak-anak bermain di kemudi lalu melepas rem tangan. Namun berdasarkan keterangan saksi penumpang, hal itu tidak benar. 

"Berdasarkan keterangan para saksi yang melihat kejadian, para korban tidak ada satu pun yang memainkan rem tangan," kata Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun.

Kapolres Tegal menambahkan, ada beberapa faktor lain yang diduga menjadi penyebab bus pariwisata ini masuk ke jurang. Faktor tersebut di antaranya kondisi tanah yang miring dan lunak. 

Sementara itu, sebanyak 30 korban luka-luka sudah dibawa ke dua rumah sakit di Tangerang Selatan untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Sementara empat korban lainnya masih mendapat perawatan di RSUD dr.Soeselo Slawi karena kondisinya masih kritis. 

3 Tragedi Kecelakaan Lift, Kualanamu Hingga di Pemprov Jateng

Beberapa waktu terakhir terjadi sejumlah peristiwa mengerikan yang berhubungan dengan lift hingga memakan korban jiwa di sejumlah daerah. Di antaranya di Kualanamu, Sumatra Utara, Jakarta dan Semarang.

Jasad wanita yang yang bernama Aisyah Sinta Dewi Hasibuan ditemukan di bawah lift Bandara Kualanamu, Medan, Sumatra Utara membuat geger.Video detik-detik korban terjebak di dalam lift hingga terjatuh dan berujung kematian beredar di media sosial.

Dalam rekaman video CCTV tersebut terlihat korban sedang menelepon seseorang dan korban terjatuh aat lift terbuka dengan tidak sempurna. Menurut keluarga korban, Aisyah sempat menghubungi keluarga dan mengabarkan jika dirinya sedang terjebak di sebuah lift hingga lost contact.

Mendapat kabar tersebut, pihak keluarga melaporkan kepada petugas Bandara Kualanamu untuk melakukan pengecekan dan pencarian korban. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki dan mencari keterangan saksi guna mengungkap kasus ini.

Selain itu, Andrianus Ari Wibowo seorang teknisi perawatan lift di Kompleks Perkantoran Gubernur Jawa Tengah dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, usai mengalami kecelakaan kerja.

Korban mendapatkan luka parah di bagian kepala dan dada. Menurut rekan korban, insiden yang menyebabkan tewasnya korban terjadi pada saat perbaikan atau perawatan lift di Gedung E Komplek Perkantoran Gubernur Jawa Tengah.

Diduga ada miss komunikasi saat teknisi mencoba lift yang sudah selesai perawatan, padahal kondisi lift masih pada tahap infeksi sehingga menyebabkan tubuh korban terjepit.

Selain itu, belasan pegawai terjebak di dalam lift di Gedung Pakuwon Tower, Jakarta Selatan karena diduga gangguan sistem. Dari tiga lift yang mengalami gangguan, dua di antaranya berhenti tidak pada semestinya sehingga petugas terpaksa lorong udara untuk menjangkau para korban.

4 Tips yang Bisa Dilakukan saat Terjebak di Lift

Dalam kurun waktu satu bulan, kecelakaan lift kerap terjadi di Indonesia. Bukan satu atau dua kali, tapi hingga tiga kali.

Kecelakaan lift bahkan merenggut korban jiwa. Lalu, apa yang harus dilakukan jika terjebak dalam lift? Berikut prosedur yang harus dilakukan:

1. Tidak panik
2. Bersikap tenang
3. Tidak membuka lift secara paksa
4. Menggunakan fungsi tombol dan telepon darurat

Sebelumnya, ada tiga kecelakaan lift yang terjadi selama kurun waktu satu bulan. Pertama terjadi di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Kedua, Gedung Pakuwon Tower Casablanca, DKI Jakarta. Ketiga, kantor Gubernur Jawa Tengah. 

Wagub Jateng Sebut Penyebab Teknisi Tewas Terjepit Lift di Kantor Pemprov Sedang Diselidiki

Seorang teknisi tewas terjepit lift saat melakukan perawatan di Gedung E Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Senin (8/5/2023). Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut polisi tengah mendalami peristiwa tersebut soal standard operational procedure (SOP) saat teknisi melakukan perawatan rutin.

"Saat ini sudah dipasang garis polisi oleh Kapolda untuk didalami," ujar Yasin.

Yasin mengimbau kepada seluruh kantor di lingkungan Pemda Jateng yang menyediakan fasilitas lift, agar melakukan perawatan secara berkala. Ketika dilakukan perbaikan Yasin memerintahkan agar dipasangkan informasi bahwa sedang ada perbaikan. 

"Kita sudah menginstruksikan kepada seluruh kantor yang ada di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang di sana, ketika ada perbaikan harus ada garis bahwa lift sedang diperbaiki," ucap Yasin. 

5 Korban Kecelakaan Bus Guci Tegal Telah Dioperasi

Sebanyak lima dari 12 pasien korban kecelakaan jatuhnya bus di kawasan wisata Guci Tegal, Jawa Tengah, yang dirawat di RSU Kota Tangerang Selatan telah menjalani operasi bedah tulang. Sementara kondisi tujuh pasien lainnya terus membaik.

Saat ini, seluruh pasien masih menjalani rawat inap di RSU Kota Tangerang Selatan, Banten. Terdapat dua pasien yang masih menjalani observasi dari dokter ortopedi.

"Rencana hari ini ada dua orang yang mau dilakukan tindakan operasi," ujar Direktur RSU Kota Tangerang Selatan, Umi Kulsum.

Selain itu, pihak RSU Kota Tangerang Selatan juga mendapatkan satu rujukan pasien korban kecelakaan bus Guci Tegal dari RSU Serpong Utara. Kondisi seluruh pasien saat ini dikabarkan cenderung membaik. Bahkan satu pasien sudah diizinkan untuk pulang, Selasa (9/5/2023).

11 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus di Tegal Masih Dirawat di RSUD Tangsel

Kecelakaan bus rombongan warga Tangerang Selatan di Kawasan Wisata Guci, Tegal membuat dua orang meninggal dan puluhan orang luka-luka.

Kini, para korban luka sudah ditempatkan di rumah sakit yang sudah disediakan oleh Pemkot Tangeran Selatan. Untuk korban luka berat ditempatkan di RSUD Tangsel dan korban luka ringan ditempatkan di Rumah Sakit Serpong.

Dari 11 korban luka berat, sebanyak lima orang sudah dilakukan tindakan medis, rata-rata dari mereka mengalami patah tulang akibat benturan keras.

Pihak rumah sakit juga menyipkan tim khusus, mulai dari dokter spesialis ortopedi, penyakit dalam, radiologi, dan juga patalogi klinik untuk merawat korban yang mengalami luka berat. Selain itu, pihak rumah sakit juga menyediakan 13 tempat tidur di IGD dan juga Rawat Inap.

Diketahui, biaya pengobatan dan juga perawatan para korban luka berat dan ringan sepenuhnya ditanggung oleh asuransi Jasa Raharja dan juga Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Sempat Mengalami Kendala, Bus Masuk Jurang di Guci Berhasil Dievakuasi

Meski petugas sempat mengalami kesulitas saat proses evakuasi, bus pariwisata yang masuk jurang di Guci, Tegal, Jawa Tengah, berhasil dievakuasi, Senin (8/5/2023).  

Aprarat kepolisian beserta tim evakuasi berhasil mengangkat bangkai bus tersebut dengan menggunakan alat berat. Proses evakuasi memakan waktu yang dukup lama hingga hampir dua jam.

Aparat gabungan Polres Tegal dan Korlantas Polda Jateng melakukan olah TKP untuk menelusuri penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Nantinya, hasil olah TKP tersebut akan melengkapi data untuk mencari penyebab pasti terjadinya kecelakaan,

Hingga kini polisi belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan itu, namun sopir dan kernet bus masih diperiksa sebagai saksi. 

"Menurut keterangan kernet, saat itu kernet dimintai tolong oleh sopir untuk menghidupkan atau memanasi kendaraan itu, kondisi rem tangan sudah dihidupkan," kata Kapolres Tegal AKBP Mochamad Sajarod Zakun.

Sebelumnya, bus pariwisata mengalami kecelakaan di objek wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah. Bus tersebut membawa rombongan dari Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Polisi: Tak Ada Penumpang Lepas Rem Tangan Bus Masuk Jurang di Guci

Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab kecelakaan bus masuk jurang di kawasan Guci, Tegal. Kapolres Tegal AKBP Mohammad Sajarod Zakun menyebut berdasarkan keterangan saksi penumpang, tidak ada penumpang anak-anak yang bermain di kemudi yang melepas rem tangan. 

"Berdasarkan keterangan para saksi yang melihat kejadian, para korban tidak ada satu pun yang memainkan rem tangan," kata Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun.

Kapolres Tegal menambahkan, ada beberapa faktor lain yang diduga menjadi penyebab bus pariwisata ini masuk ke jurang. Faktor tersebut di antaranya kondisi tanah yang miring dan lunak. 

Sementara itu, sebanyak 30 korban luka-luka sudah dibawa ke dua rumah sakit di Tangerang Selatan untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Sementara empat korban lainnya masih mendapat perawatan di RSUD dr.Soeselo Slawi karena kondisinya masih kritis. 

Di sisi lain, isak tangis keluarga pecah saat menyambut bus yang membawa rombongan peserta ziarah religi asal Tangerang Selatan tersebut. Keluarga langsung menyambut peserta rombongan saat tiba di Jalan Graha Raya, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten.

Menurut panitia pelaksana ziarah, seluruh peserta merupakan jemaah dari dua majelis taklim yang terbagi menjadi dua rombongan. Saat bus pertama dipanaskan dan menunggu jamaah masuk bus, tiba-tiba bus meluncur ke jurang. 

"Saat itu pokoknya penumpang yang belum masuk ke dalam bus itu sekitar tujuh orang. Pada saat menunggu mesin menyala dan dipanaskan, koordinator bus tersebut sedang jamaah lain yang belum masuk," kata panitia wisata ziarah, Didi Sumardi.

Jasa Raharja Jamin Santunan Korban Kecelakaan Bus di Guci Tegal

11 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus di Guci Dibawa ke RSU Tangsel

Iring-iringan tujuh ambulan yang membawa 11 pasien luka berat perlahan memasuki area RSU Tangerang Selatan menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Rombongan ambulans itu membawa korban penumpang bus pariwisata yang jatuh di objek wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah, Senin (8/5/2023). 

Kondisi pasien yang tiba di rumah sakit dikategorikan luka berat. Rata-rata mereka menderita patah tulang dan trauma mendalam akibat benturan saat bus terguling. 

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dua rumah sakit untuk para korban kecelakaan. Kedua rumah sakit itu, yakni RSU Tangerang Selatan (Pamulang) untuk korban luka berat dan RSU Serpong Utara untuk luka ringan. 

Sebanyak 11 korban luka berat saat ini mendapat penanganan di RSU Tangerang Selatan. Sementara 12 luka ringan dirawat di RS Serpong Utara. Biaya perawatan para korban dijamin oleh Jasa Raharja.

"Saya sudah dialog dengan Jasa Raharja di sana disiapkan per orangnya alokasi anggaran untuk penanganan medis Rp20 juta," ujar Benyamin Davnie, Tangerang Selatan, Senin (8/5/2023). 

Tim Gabungan Olah TKP Kecelakaan Bus di Guci Tegal

Tim Gabungan Ditlantas Polda Jateng bersama Polres Tegal menggelar olah TKP kecelakaan bus yang terjadi di lokasi wisata Guci, Kebupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (8/5/2023). Mereka juga akan mengevakuasi bus yang masuk ke jurang.

Saat ini, badan bus masih berada di sungai dasar jurang. Sejumlah peralatan untuk melakukan evakuasi sudah disiapkan. Namun, proses evakuasi belum bisa dilakukan karena posisi bangkai bus berada di dasar sungai dan di sisi bebatuan. 

Akibat kecelakaan ini, dua orang meninggal dunia dan 34 orang lain terluka. Para korban luka mengalami luka ringan hingga luka berat. 

Sebelumnya, puluhan warga Kota Tangerang Selatan mengalami kecelakaan di Kawasan Guci, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Bus yang ditumpangi para penumpang jemaah ziarah itu masuk ke jurang sekitar pukul 09.00 WIB, saat kendaraan dalam keadaan menyala dan diganjal. Saat itu, para penumpang sudah masuk dan sang sopir belum berada di balik kemudi.

Pasutri Lansia di Bekasi Ditabrak Oknum TNI saat Ingin Beli Kado untuk Cucu

Pasangan suami istri (pasutri) lansia menjadi korban tabrak lari oleh oknum TNI di Jalan Raya Kampung Sawah, Jatimurni, Pondok Melati, Bekasi. Saat kejadian, kedua korban hendak membeli kado untuk cucu dari anak bungsunya yang baru melahirkan, Senin (8/5/2023).

"Orang tua saya usai menengok anak bungsunya yang baru melahirkan, rencananya mau ke pasar membeli perlengkapan bayi. Dalam perjalanan menuju pasar, terjadilah tabrakan," ungkap salah satu anak korban, Hendra Falentino. 

Hendra mengatakan, dirinya mendapat pemanggilan dari Dankom Jaya II untuk dimintai keterangan. "Saya dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Dankom Jaya II, mengingat kasus tabrakan ini terduga pelakunya adalah anggota TNI. Maka untuk kasus ini diambil alih oleh Dankom Jaya II bukan di kepolisian," ujar Hendra. 

Hendra mengungkap, pemeriksaan saksi telah dilakukan untuk mengusut kasus tabrak lari ini. Selain itu, sejumlah bukti telah diamankan yakni kendaraan yang digunakan pelaku dan rekaman CCTV. 

Meski begitu, pihak keluarga korban belum diperbolehkan untuk melihat CCTV kejadian. Sebab, CCTV tersebut telah dibawa oleh divisi lain.  

"Kami sudah berupaya untuk meminta melihat CCTV tersebut tapi belum diperbolehkan. Alasan belum bisa melihat CCTV karena teknis CCTV-nya dibawa oleh divisi lain," ujar Hendra.

Kini pelaku penabrak pasutri sudah ditahan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya untuk proses hukum lebih lanjut. Korban merupakan pasutri Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65).

Pasutri Lansia Tewas, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari di Bekasi

Sepasang lansia suami istri tewas akibat tabrak lari di JJatimurni, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/5/2023) pagi. Sepeda motor yang mereka kendarai bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan.

Korban mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi B 5473 TJB dari arah Kranggan, Cibubur. Sedangkan mobil yang menabrak dan langsung lari meninggalkan lokasi, melaju dari arah Pondok Gede. 

Kedua jenazah korban dibawa petugas ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi. Kasus kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan unit laka lantas Polres Metro Bekasi Kota.

Penabrak Pasutri Lansia di Bekasi Ditahan Denpom Jaya

Pelaku penabrak pasutri lansia di Bekasi adalah Prada Metro Winardo Barasungi. Saat ini pelaku sudah ditahan Detasemen Polisi Militer Jaya/2. 

Barang bukti kejadian juga diamankan di Detasemen Polisi Militer Jaya/2, Cijantung, Jakarta Timur. 

Kondisi mobil pelaku rusak pada bagian depan. Kap mobil sebelah kanan tampak remuk dan kaca mobil tampak retak. 

Sementara motor milik korban terlihat hancur. Roda depan terlepas dari stang motor. Mobil dan motor tersebut juga dipasang garis polisi. 

Berdasarkan rilis tertulis dari pihak kepolisian, saat kejadian Prada Metro Winardo Barasungi sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar putrinya ke sekolah. Ia mengemudi dalam keadaan mengantuk. Kemudian ia menabrak pasutri pengemudi sepeda motor dari arah berlawanan. 

Setelah kejadian, Prada Metro Winardo Barasungi mengaku ketakutan. Sehingga ia tidak turun dari mobil untuk menolong korban, tetapi langsung melarikan diri. 

Evakuasi Bus Masuk Jurang di Guci Tegal Terkendala Cuaca

Proses evakuasi bus yang masuk jurang di lokasi wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah terkendala cuaca. Saat ini, Tim gabungan Ditlantas Polda Jateng bersama polres Tegal telah mengerahkan alat berat crane untuk mengangkat badan bus tersebut.

Proses evakuasi bus sempat tertunda karena adanya hujan. Evakuasi kemudian dilanjutkan kembali dengan mengerahkan satu alat berat berupa crane dan beberapa mobil yang disiagakan.

Selain cuaca, kondisi medan juga mempersulit evakuasi. Bus saat ini berada di antara batu-batu besar di dasar sungai. Besarnya ukuran bus juga membuat proses pengangkatan sulit dilakukan.

Tim gabungan dan teknisi aparat setempat akan mengupayakan dua alternatif pengangkatan, yakni badan bus dipotong menjadi beberapa bagian atau menarik langsung dari dasar sungai ke atas permukaan.

Sebelumnya, bus wisata yang membawa para wisatawan asal Serpong Utara, Tangerang Selatan, terjun ke jurang di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 35 orang lainnya luka-luka. 

Korban Tewas Kecelakaan Bus Guci Tegal Bertambah Jadi 2 Orang

Korban tewas akibat kecelakaan bus pariwisata di Guci, Tegal, bertambah menjadi dua orang. Korban kedua bernama Ibin (54).

Kondisi rumah Ibin tampak dipenuhi pelayat. Bukan hanya dari keluarga dan warga sekitar, pelayat juga berasal dari instansi pemerintah setempat. 

Sebelumnya, sebanyak 26 korban luka akibat kecelakaan ini telah dipindahkan dari RSUD dr. Soeselo Slawi ke RSU Kota Tangerang Selatan. Para korban diketahui mengalami luka berat hingga patah tulang. 

Saat ini, hanya ada dua orang yang masih dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi. Kedua korban itu dirawat di ruang ICU karena kondisinya masih kritis. 

Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir di Mako Polres Tegal. Hal itu dilakukan untuk menyelediki kasus kecelakaan ini.