- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Tag Result: diplomasi budaya indonesia


Malam Budaya Indonesia Bersama Siam Society di Kota Bangkok
Internasional • 11 days ago
Perhimpunan INTI Terima Kunjungan Delegasi Akademi Ilmu Sosial Yunnan
Nasional • 23 days agoPerhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) menerima kunjungan delegasi Akademi Ilmu Sosial Yunnan (YASS) Tiongkok, yang dipimpin oleh Wakil Presiden Akademi Ilmu Sosial Yunnan Profesor Hou Sheng, Jumat (12/5/2023).
Kedua belah pihak saling bertukar pikiran dan mendiskusikan kerja sama antara Indonesia dan Provinsi Yunnan di bidang bisnis, pendidikan dan budaya, serta saling mengajukan saran dan persyaratan terkait. Ketua Bidang Luar Negeri Pengurus Pusat Perhimpunan INTI, Willy Yanto Wijaya mengatakan bahwa pertukaran kali ini sangat penting, dan kedua belah pihak melakukan pertukaran mendalam soal topik umum dan topik-topik lainnya.
Willy juga mengatakan, Akademi Ilmu Sosial Yunnan merupakan salah satu lembaga pemikir terkemuka di Tiongkok. Indonesia disebut bisa belajar dari Yunnan tentang banyak hal.
Wakil Direktur Pusat Pertukaran Akademik Internasional Akademi Ilmu Sosial Yunnan, Zhao Shulan mengatakan ini adalah kunjungan pertama tim peneliti mereka ke Indonesia. Setelah melakukan diskusi, mereka menemukan adanya permintaan yang sangat besar untuk kerja sama antara Indonesia dan provinsi/kota di Tiongkok dalam bidang pendidikan bahasa Mandarin internasional.
Sebagian pengajar bahasa Mandarin yang hadir dalam acara tersebut juga mengungkapkan harapan untuk bisa lebih banyak bekerja sama dalam pelatihan guru dan pertukaran pelajar, serta menantikan program beasiswa dari Provinsi Yunnan, agar semakin banyak pelajar Indonesia berkesempatan untuk belajar di Yunnan.
Selain itu, kedua pihak juga membahas kerja sama di bidang pertanian. Zhao Shulan mengungkapkan, baru-baru ini para ilmuwan di Universitas Yunnan telah mengembangkan varietas padi baru yang dapat dipanen dua kali setahun setelah ditanam dan dapat dipanen terus menerus selama 3-5 tahun.
Saat ini varietas tersebut sedang dalam tahap uji coba. Setelah selesai uji coba, jika varietas tersebut sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan Indonesia, maka pihaknya berharap bisa membantu perguruan tinggi dan institusi terkait dalam melakukan sosialisasi lebih lanjut.

Pertemuan Jokowi-Menlu Tiongkok Qin Gang: Bahas Kerja Sama Kereta Cepat hingga IKN
Nasional • 3 months agoMenlu Tiongkok Qin Gang memenuhi undangan Menlu RI Retno Marsudi untuk datang berkunjung ke Indonesia dari 21-23 Februari. Pada 22 Februari, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menlu Tiongkok Qin Gang yang didampingi oleh Dubes Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar Indonesia dan Tiongkok dapat memperkuat kerja sama strategis di banyak proyek penting, antara lain kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan green industrial park Kalimantan, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Sementara Qin Gang menjanjikan peningkatan kerja sama ekonomi bilateral, dan mengatakan Tiongkok akan meningkatkan impor dari Indonesia, terutama untuk produk-produk pertanian. Selain itu, Presiden Jokowi dan Qin Gang juga membahas masalah keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Pada Rabu (22/2/2023) siang, Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Tiongkok Qin Gang bersama-sama memimpin pertemuan ke-4 Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral (JCBC) Tiongkok dan Indonesia secara online dan offline. Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.
Sebagai ketua ASEAN untuk tahun 2023, Indonesia akan terus memperkuat kerja sama dengan Tiongkok untuk memanfaatkan keunggulan unik ASEAN dan perannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, guna membantu pemulihan dunia pasca pandemi.
Qin Gang mengatakan bahwa Tiongkok selalu menganggap ASEAN sebagai prioritas dalam diplomasinya dengan negara-negara tetangga, dan mendukung penuh Indonesia sebagai ketua bergilir ASEAN, yang akan membangun pusat pertumbuhan ASEAN serta mendorong pemulihan kawasan pasca-pandemi.
Tiongkok yakin bahwa negara-negara ASEAN termasuk Indonesia akan mengutamakan perdamaian, stabilitas dan pembangunan kawasan, serta mampu membuat penilaian dan pilihan yang independen atas situasi dunia. Tiongkok mendukung otonomi strategis, persatuan dan peningkatan diri ASEAN, menjaga sentralitas dan arsitektur regional ASEAN yang inklusif, serta menentang politik blok dan konfrontasi antar kubu.

Diplomasi Kala Pandemi
• 3 years agoSejak covid-19 menerjang Wuhan pada awal 2020, negara-negara di ASEAN merasakan dampaknya sejak Januari hingga saat ini. Untuk keluar dari krisis pandemi ini maka diperlukan upaya diplomasi untuk menjalin kerja sama antar negara.

Sumbawa dan Kuda Pacuan
• 3 years agoBagi warga Sumbawa, kuda adalah sumber penghidupan. Khusus kuda pacuan yang merupakan bagian dari budaya, para pemiliknya bukanlah orang-orang kebanyakan.

Joki Cilik di Sumbawa, Tradisi atau Eksploitasi?
• 3 years agoBalap kuda dengan joki yang masih di bawah umur di Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah sesuatu yang lazim. Namun banyak yang mengkritiknya sebagai eksploitasi terhadap anak-anak.

Diplomasi Budaya Ala Jokowi (2)
• 4 years agoAda tradisi baru mengenakan pakaian adat dalam pengibaran upacara bendera. Apa alasan Presiden Jokowi menjadikan pakaian adat sebagai simbol diplomasi budaya Indonesia? Apakah cara ini efektif untuk mewujudkan keutuhan NKRI?