NEWSTICKER

Tag Result: terorisme

Mahfud MD: Ada 2 Kesulitan TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB

Mahfud MD: Ada 2 Kesulitan TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB

Nasional • 1 month ago

Pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens hingga saat ini masih terkendala. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan TNI-Polri hingga kini terus mempersiapkan strategi untuk membebaskan pilot tersebut yang disandera KKB.

Menurut Mahfud MD, terdapat dua kesulitan yang dialami TNI-Polri dalam membebaskan Kapten Philip Mark Marthens.

"Kesulitannya dua, satu, sandera ini dijadikan tameng hidup, ketika kita akan bergerak, ia diancam untuk dibunuh, padahal kita juga harus menyelamatkan warga negara asing," kata Menko Polhukam Mahfud MD.

"Padahal kita juga harus menyelamatkan warga negara asing sebagai negara yang berada di negara ASEAN," sambungnya.

Kemudian, Mahfud menyebut bahwa mereka para anggota KKB menjadikan warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak sebagai tameng.

"Jadi kita harus bersabar dan sekarang pemerintah sedang menyusun langkah-langkah yang tetap menjamin keamanan sandera dan keselamatan sandera dan masyarakat sipil," ucapnya.

Sebelumnya, petugas gabungan TNI-Polri telah menemukan prajurit TNI Pratu F, personel dari Satgas Yonif R 321/GT di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan. Prajurit itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Tercatat hingga kini, sudah ada empat anggota TNI yang tewas akibat penyerangan KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Hal ini terjadi saat berusaha membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marthens.

Teroris Belum Habis?

Teroris Belum Habis?

Nasional • 2 months ago

Publik dibuat gaduh oleh aksi terorisme, mulai dari penyerbuan warga negara asing Uzbekistan sampai pertikaian di Lampung. Bagaimana mencegah dan mengawasi aksi seperti ini dan siapa yang harus bertanggung jawab?

Waspada Ancaman Teror di Bulan Ramadan

Waspada Ancaman Teror di Bulan Ramadan

Nasional • 2 months ago

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka teroris di dua lokasi berbeda di Provinsi Lampung. Para teroris ini masuk dalam kelompok Jemaah Islamiyah Lampung yang terafiliasi dengan Zulkarnain, Panglima Askari JI

Menurut Pengamat Intelijen dan Terorisme Ridlwan Habib aktivitas teroris di lampung ini merupakan bentuk ancaman jelang Idulfitri.

"Jelang Idulfitri merupakan situasi rawan. Karena dalam kelompok teror, situasi di mana orang ramai beraktivitas, itu justru menjadi target mereka, sehingga menciptakan ketakutan yang meluas," ujar Ridlwan dalam Metro Pagi Primetime, Metro TV, Jumat (14/4/2023).

Namun, Ridlwan Habib mengimbau agar masyarakat tidak terlalu cemas dan khwatir terhadap kejadian ini. Sebab, rasa cemas dan khawatir merupakan tujuan kelompok terorisme.

"Saya kira, masyarakat jangan terlalu cemas dan kahwatir, karena itu tujuan mereka untuk menyebar ketakutan, dan itu bagian dari ideologi teror. Saya rasa yang bisa dilakukan, kita harus peka dengan lingkuangan. Jadi, jika ada orang baru yang secara tiba-tiba beraktivitas, tetapi tidak melapor ke ke RT maupun RW itu bisa dilakukan mekanisme klarifikasi.

Sebelumnya, Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Kombes Polisi Aswi Siregar mengatakan, enam tersangka yang ditangkap berada di dua lokasi berbeda, yakni di wilayah Mesuji dan Pringsewu. Saat penangkapan, terjadi baku tembak antara petugas dengan para teroris, yang mengakibatkan dua teroris berinisial NA dan ZK tewas.

Diketahui NA merupakan tokoh sentral dalam kelompok Jemaah Islamiah dan memiliki bengkel perakitan senjata api. Tersangka NA telah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2015 sampai 2016, lantaran menyembunyikan tersangka bom bali 1, Zulkarnain.

Dalam penangkapan tersebut, Polisi menyita senjata api rakitan kaliber sembilan milimeter, puluhan peluru dan beberapa senjata api lainnya, sebagai barang bukti.

Kronologi 3 WN Uzbekistan Tusuk Petugas Imigrasi hingga Tewas

Kronologi 3 WN Uzbekistan Tusuk Petugas Imigrasi hingga Tewas

Nasional • 2 months ago

Tiga WN Uzbekistan menusuk hingga tewas seorang petugas dan melukai empat lainnya. Para pelaku adalah terduga kasus terorisme yang berusaha melarikan diri dari rumah detensi Kantor Imigrasi Kemenkum HAM Jakarta Utara. 

Para pelaku yang hendak dideportasi ke Uzbekistan tersebut, ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri yang menangkapnya pada 24 Maret 2023.  Jumlah terduga yang totalnya ada empat orang tersebut diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme internasional Katiba Al-Tauhid Wal-Jihad.

BAUB, OM dan MI adalah inisal tiga pelaku penusukan yang terjadi pada 10 April 2022. Seorang di antara mereka ditemukan tewas di Kali Sunter.

Kasus ini berawal dari aksi mereka melarikan diri dengan cara menjebol plafon pada 10 April 2023, dipergoki petugas yang berpatroli. Kasusnya kini ditangani oleh Polda Metro Jaya. 

Diserang Terduga Teroris Uzbekistan, 1 Petugas Imigrasi Jakarta Utara Tewas

Diserang Terduga Teroris Uzbekistan, 1 Petugas Imigrasi Jakarta Utara Tewas

Nasional • 2 months ago

Petugas Imigrasi dan Pesonel Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri diserang oleh tiga warga negara Uzbekistan.

Mengutip dari Instagram @ditjen_imigrasi, kejadian bermula ketika tiga terduga teroris dari empat WN Uzbekistan itu berusaha untuk melarikan diri dari ruang detensi imigrasi, tempat di mana mereka ditempatkan sementara waktu untuk menunggu proses pendeportasian ke negara asalnya.

Selanjutnya, ketiga WNA tersebut berhasil melarikan diri dari ruang detensi imigrasi dengan cara membobol atap plafon dari ruangan tersebut. 

Ketiganya lalu bergegas ke dapur dan menyerang petugas Imigrasi serta anggota Densus 88 yang sedang makan sahur dan bersiap salat subuh menggunakan pisau dapur.

Kejadian ini menyebabkan satu petugas Imigrasi meninggal dunia dan empat petugas Imigrasi serta anggota kepolisian mengalami luka-luka.

Selain itu, salah satu WNA juga ditemukan tewas tenggelam di Danau Sunter. Sedangkan tersangka lain sudah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan lebih lanjut.

PPATK Temukan Indikasi JAD Galang Dana Berkedok Bantuan Gempa Cianjur

PPATK Temukan Indikasi JAD Galang Dana Berkedok Bantuan Gempa Cianjur

Nasional • 4 months ago

Kelompok teroris Jamaah Anshaarud Daulah (JAD) diduga menggalang dana masyarakat dengan dalih untuk bantuan korban gempa Cianjur. Dugaan yang didasarkan temuan BNPT dan PPATK tersebut Polda Jawa Barat selidiki secara mendalam. 

"Kita tengah dalami temuan dari BNPT ini," ungkap Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana, di Mapolda Jabar, Kamis (16/2/2023). 

Pelacakan aliran dana dari dan ke jaringan terorisme merupakan salah satu fokus penyelidikan bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dua lembaga mendapati bahwa aksi menggalang dana berkedok bantuan bagi korban bencana alam adalah modus yang sering digunakan kelompok terorisme.

Peristiwa gempa di Cianjur tidak luput dari modus yang menyalahgunakan rasa empati dan semangat gotong royong masyarakat. Terkait temuan BNPT tersebut, masyarakat diimbau untuk menyalurkan bantuan melalui lembaga resmi yang terpercaya agar tidak disalahgunakan.

"Penyimpangannya tidak hanya terkait dengan kegiatan yang melawan hukum tapi ada kepentingan pribadi yang masuk" ujar Kepala PPATK, Ivan Yustiavanda, pada kesempatan sama.

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris JI di Lampung

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris JI di Lampung

• 4 months ago

Densus 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Lampung. Keduanya ditangkap di Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Selatan, Selasa (7/2/2023) pagi. Saat dilakukan penggeledahan, tim menemukan buku yang terkait aksi terorisme.

Kedua terduga teroris yang ditangkap berinisial AF dan IR. Terduga AF ditangkap di Desa Penangan Ratu, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara, sementara IR ditangkap di Desa Klaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan.

Diketahui, kedua terduga teroris tersebut merupakan anggota jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Penangkapan dua terduga teroris ini dibenarkan oleh dua kepala desa setempat. 

Indonesia's Deradicalization

Indonesia's Deradicalization

• 4 months ago

At least 30 members of Jamaah Islamiyah in Maluku Province, vowed to be loyal to Indonesia. ten among them are former prisoners involved with terrorist acts in the past time.

All these Jamaah Islamiyah members denounced their Bai'at, a pledge of allegiance given to the leader of Jamaah Islamiyah, and turn themselves to Indonesia. 

In front of Indonesian officials, including Commander of Special Detachment 88 Anti-Terror and Former Jamaah Islamiyah Leader in Indonesia and Malaysia Nasir Abas, all these 30 members swore to acknowledge Pancasila and Undang-Undang Dasar 1945 as the principal law in Indonesia.

They previously had spent a long process of de-radicalization, before finally promising to abandon acts of violence and ideology that can drag Indonesia into a partition. Jamaah Islamiyah is an extremist terror group that is responsible for a number of bomb attack in Indonesia and forbidden in Indonesia.

Kepolisian Dortmund Tangkap 2 Terduga Perencana Teror Zat Kimia

Kepolisian Dortmund Tangkap 2 Terduga Perencana Teror Zat Kimia

• 5 months ago

Kepolisian Kota Dortmund, Jerman menangkap dua orang terduga perencana penyerangan menggunakan ledakan bahan kimia yang mematikan. Sejumlah barang bukti bahan sianida dan racun resin ditemukan di kediaman pelaku.

Salah seorang perencana penyerang diketahui merupaka pria asal Iran berumur 32 tahun. Sementara itu, seorang lainnya belum disebutkan identitasnya oleh kepolisian setempat. Keduanya ditangkap polisi di tempat tinggalnya di wilayah utara Kota Dortmund.

Polisi terpaksa menggunakan pakaian khusus saat menggeledah untuk menghindari adanya kontaminasi zat berbahaya.

Teroris Masih Eksis

Teroris Masih Eksis

• 5 months ago

Penangkapan belasan teroris di Sumatra Utara membuktikan jaringan teroris masih eksis dan merupakan ancaman keamanan. Momen Natal dan Tahun Baru juga berpotensi mendapat gangguan kelompok teroris.

Polisi menyebut, ada 11 orang yang ditangkap di Kota Medan dan Tebing Tinggi, Jumat (16/12/2022) lalu. Mereka tergabung dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Rangkaian kegiatan Nataru berpotensi menjadi sasaran aksi teroris, baik di tempat ibadah maupun tempat wisata.

Jelang Nataru, Densus 88 Tangkap Puluhan Teroris

Jelang Nataru, Densus 88 Tangkap Puluhan Teroris

• 5 months ago

Jelang perayaan natal dan tahun baru, Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Mabes Polri menangkap 26 tersangka kasus terorisme selama periode Desember 2022. Ke-26 teroris yang ditangkap merupakan kelompok Jamaah Ansarut Daulah dan Jamaah Islamiyah. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, dari 26 orang tersangka enam di antaranya ditangkap di wilayah hukum Polda Jabar. Keenam teroris tersebut diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Mapolsekta Astana Anyar Bandung pada 7 Desember 2022 lalu. 

Selain di Jawa Barat, para tersangka teroris juga ditangkap di empat provinsi lainnya yakni Jawa Tengah, Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. 

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar meminta masyarakat tak khawatir untuk merayakan Natal dan Tahun Baru 2023. Densus 88 memastikan, jelang nataru tidak ada peningkatan ancaman mengenai serangan terorisme.  

Sementara itu, saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta, kepada seluruh pasukan baik Polri maupun TNI untuk mengedepankan deteksi dini dan preventif strike agar aksi teror dapat diantisipasi.

26 Tersangka Terorisme Ditangkap di Berbagai Daerah, Terafiliasi JAD dan JI

26 Tersangka Terorisme Ditangkap di Berbagai Daerah, Terafiliasi JAD dan JI

• 5 months ago

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan saat ini polisi sudah menangkap 26 tersangka atas kasus terorisme di Bandung, Jawa Barat. Para tersangka yang ditangkap dari berbagai daerah ini berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jemaah Islamiyah (JI).

Polri meliris perkembangan atas penanganan kasus terorisme yang terjadi di Bandung, Jawa Barat, menyusul serangan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar. Terdapat 26 tersangka terorisme telah ditangkap.

Dari 26 tersangka kasus teroris ini, tujuh di antaranya ditangkap di Jawa Tengah. Kemudian ada satu tersangka lain yang ditangkap pasca-kejadian bom di Polsek Astana Anyar.

Kemudian, di Jawa Barat ada enam tersangka yang ditangkap pasca-kejadian bom Astana Anyar karena diduga terlibat. Selanjutnya ada 10 orang tersangka yang ditangkap di Sumatera Utara. Pihak kepolisian juga menangkap dua tersangka masing-masing di Sumatera Barat dan Riau. 

Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menambahkan, 14 dari 26 tersangka tergabung dalam kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan 12 sisanya dari kelompok Jemaah Islamiyah (JI).

Pejabat Irak Berikan Penghormatan Korban Serangan Teroris di Desa Albu Bali

Pejabat Irak Berikan Penghormatan Korban Serangan Teroris di Desa Albu Bali

• 5 months ago

Pejabat Irak memberikan penghormatan di sebuah desa barat Laut Fallujah. Dimana sebelumnya terdapat delapan orang tewas dan tiga luka-luka akibat serangan bersenjata di daerah tersebut. 

Kunjungan pejabat Irak, kepala staf umum angkatan bersenjata Irak ini dilakukan satu hari setelah serangan terjadi, Selasa (20/12/2022). Pasukan keamanan telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki insiden kriminal yang terjadi dan mencari penanggung jawab serangan yang terjadi di Desa Albu Bali.

Komisaris Distrik Al-Khalis, tempat serangan terjadi mengatakan sekelompok teroris yang mengendarai sepeda motor telah menyerang desa tersebut pada, Senin (19/12/2022) waktu setempat.

Kasus Bom Bunuh Diri Mapolsek Astana Anyar, 26 Teroris Ditangkap di 5 Provinsi

Kasus Bom Bunuh Diri Mapolsek Astana Anyar, 26 Teroris Ditangkap di 5 Provinsi

• 6 months ago

Sedikitnya 26 terduga teroris kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astana anyar ditangkap Densus 88 Anti Teror. Mereka ditangkap di lima provinsi.

Penangkapan 10 terduga teroris dilakukan di Sumatera Utara, satu diantaranya di Sumatera barat dan delapan terduga teroris di Jawa Tengah. Kemudian enam tersangka teroris ditangkap Jawa Barat, dan tiga di antaranya sudah ditahan.

"Tiga tersangka lainnya masih dalam proses pemeriksaan," Kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers, Rabu (21/12/2022).

Terduga teroris tersebut terafiliasi ke dalam dua jaringan yaitu Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiyah (JI).

Mencegah Aksi Terorisme dengan Program Deredikalisasi

Mencegah Aksi Terorisme dengan Program Deredikalisasi

• 6 months ago

Aksi terorisme kembali terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Pelaku melakukan aksi bunuh diri dan menewaskan satu personel kepolisian. Mirisnya, pelaku adalah mantan narapidana terorisme yang telah menjalani deradikalisasi di tahanan.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol Ibnu Suhaendra, ancaman terorisme selama kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2017-2022 bergerak sangat fluktuatif. Ancaman terorisme meningkat pada 2019 serta mengalami penurunan pada 2020 hingga kembali meningkat lagi pada 2022.

Aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar yang melibatkan mantan narapidana terorisme menambah sederet aksi tindak teror di Indonesia. Pembekalan diri terhadap pemahaman agama yang benar dengan diiringi penanaman akan kecintaan tanah air beserta pancasila menjadi modal utama untuk terjaga dari doktrin radikalisme yang berujung pada tindak terorisme.

Jelang Nataru, Polda Jabar Imbau Masyarakat Waspada Aksi Terorisme

Jelang Nataru, Polda Jabar Imbau Masyarakat Waspada Aksi Terorisme

• 6 months ago

Kepolisian Daerah Jawa Barat telah siap mengamankan jalannya perayaan natal dan tahun baru 2023. Namun, Polda Jabar tetap mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada terhadap aksi terorisme.

Imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Brigjen Pol Bariza Sulfi. Kepolisian daerah telah siap mengamankan jalannya libur perayaan natal dan tahun baru.

Kepolisian terus berkoordinasi dengan unsur lainnya dalam pengamanan akhir tahun nanti, baik itu pengamanan di tempat beribadah, lokasi wisata, jalanan, pusat keramaian ataupun wilayah lainnya.

Motif Pelaku Bom Bunuh Diri di Astana Anyar: Benci Terhadap Aparat Kepolisian

Motif Pelaku Bom Bunuh Diri di Astana Anyar: Benci Terhadap Aparat Kepolisian

• 6 months ago

Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Ibnu Suhaendra mengatakan, motif pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar adalah kebencian terhadap pemerintah dan aparat kepolisian.

"Motif dari pelaku, setelah kita identifikasi adalah kebencian kepada pemerintah dan kebencian terhadap aparat kepolisian," ujar Irjen Pol Ibnu Suhendra dalam konferensi pers yang digelar di Bandung, Kamis (8/12/2022).

Selain itu, Irjen Pol Ibnu Suhendra juga mengatakan, setelah dilakukan pendalaman oleh BNPT pelaku pengeboman di Polsek Astana Anyar merupakan mantan napi teroris pada kasus pengeboman di kelurahan Cicendo 2017.

"Awalnya kita menduga ini jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), setelah didalami ternyata pelaku ini merupakan eks napiter pada 2017 yang ditangkap pada kasus bom Cicendo bersama Yayat Cahdiyat dan kelompoknya," ungkap Irjen Pol Ibnu Suhendra.

Dengan serangan bom di Kelurahan Cicendo pada 2017 tersebut, Irjen Pol Ibnu Suhendra mengatakan, hal itu memperkuat dan membuktikan bahwa motif pelaku melakukan penyerangan di Polsek Astana Anyar adalah kebencian terhadap pemerintah dan aparat kepolisian.

Bedah Editorial MI: Pantang Menyerah Melawan Terorisme

Bedah Editorial MI: Pantang Menyerah Melawan Terorisme

• 6 months ago

Aksi terorisme kembali terjadi. Kemarin, seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di Polsek Astana Anyar, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Peristiwa ini menyebabkan seorang polisi tewas dan sejumlah lainnya terluka. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku bom bunuh diri itu terafiliasi dengan kelompok terorisme Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini bukan kali pertama menyasar aparat dalam aksi mereka. 

Pada Oktober dua tahun lalu, anggota jaringan yang sama juga menyerang Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dengan pisau saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten. Dua kasus itu menunjukkan bahwa jaringan ini terbilang nekat. Mereka berupaya menjangkau pihak-pihak yang dianggap representasi atau mewakili negara.

Hal ini juga menunjukkan bahwa radikalisme yang menjadi akar terorisme benar-benar nyata dan masih hadir di masyarakat. Sangat mengerikan. Mereka akan terus-menerus menebar ketakutan melalui aksi kekerasan. Bahkan, menurut Kapolri, pelaku bom di Polsek Astanaanyar, sebelumnya juga pernah ditangkap karena kasus bom Cicendo, Bandung. Hukuman yang dijalaninya selama empat tahun, termasuk di Nusakambangan, tidak membuatnya jera.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), setidaknya ada empat jaringan teroris yang kerap menebar ketakutan di negeri ini. Selain Jemaah Ansharut Daulah (JAD), juga ada Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansharul Khilafah (JAK) yang berhubungan dengan Islamic State, dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berpusat di Poso, Sulawesi Tengah. Meski sebagian anggota mereka telah ditangkap, itu tidak menyurutkan upaya mereka untuk menyebarkan paham radikal berbasis ideologi kekerasan ini ke masyarakat.

Program deradikalisasi harus terus dilakukan dengan pendekatan yang bijak dan manusiawi, termasuk dengan merangkul keluarga korban dan pelaku. Harus terus ditanamkan bahwa jalan kekerasan bukanlah solusi untuk mengatasi ketidaksepahaman dalam menyikapi suatu persoalan. Dialog yang terbuka dan jujur harus terus-menerus dilakukan pemerintah, terutama dengan para bekas napi teroris ini. 

Tokoh masyarakat, termasuk keluarga, juga jangan pernah mengucilkan mereka agar tidak kembali ke paham atau jaringan radikal sebelumnya, seperti yang terjadi pada pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar kemarin. Ia lost contact dari keluarganya dan muncul kembali menjadi lone wolf dan menempuh jalan teror. Kita harus terus mewaspadai orang-orang seperti ini beserta jaringannya. Jangan pernah lengah, apalagi menyerah menghadapi terorisme.

Sumber: Media Indonesia

Pantang Menyerah Melawan Terorisme

Pantang Menyerah Melawan Terorisme

• 6 months ago

Aksi terorisme kembali terjadi. Kemarin, seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di Polsek Astana Anyar, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Peristiwa ini menyebabkan seorang polisi tewas dan sejumlah lainnya terluka. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku bom bunuh diri itu terafiliasi dengan kelompok terorisme Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini bukan kali pertama menyasar aparat dalam aksi mereka. 

Pada Oktober dua tahun lalu, anggota jaringan yang sama juga menyerang Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dengan pisau saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten. Dua kasus itu menunjukkan bahwa jaringan ini terbilang nekat. Mereka berupaya menjangkau pihak-pihak yang dianggap representasi atau mewakili negara.

Hal ini juga menunjukkan bahwa radikalisme yang menjadi akar terorisme benar-benar nyata dan masih hadir di masyarakat. Sangat mengerikan. Mereka akan terus-menerus menebar ketakutan melalui aksi kekerasan. Bahkan, menurut Kapolri, pelaku bom di Polsek Astanaanyar, sebelumnya juga pernah ditangkap karena kasus bom Cicendo, Bandung. Hukuman yang dijalaninya selama empat tahun, termasuk di Nusakambangan, tidak membuatnya jera.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), setidaknya ada empat jaringan teroris yang kerap menebar ketakutan di negeri ini. Selain Jemaah Ansharut Daulah (JAD), juga ada Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansharul Khilafah (JAK) yang berhubungan dengan Islamic State, dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berpusat di Poso, Sulawesi Tengah. Meski sebagian anggota mereka telah ditangkap, itu tidak menyurutkan upaya mereka untuk menyebarkan paham radikal berbasis ideologi kekerasan ini ke masyarakat.

Program deradikalisasi harus terus dilakukan dengan pendekatan yang bijak dan manusiawi, termasuk dengan merangkul keluarga korban dan pelaku. Harus terus ditanamkan bahwa jalan kekerasan bukanlah solusi untuk mengatasi ketidaksepahaman dalam menyikapi suatu persoalan. Dialog yang terbuka dan jujur harus terus-menerus dilakukan pemerintah, terutama dengan para bekas napi teroris ini. 

Tokoh masyarakat, termasuk keluarga, juga jangan pernah mengucilkan mereka agar tidak kembali ke paham atau jaringan radikal sebelumnya, seperti yang terjadi pada pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar kemarin. Ia lost contact dari keluarganya dan muncul kembali menjadi lone wolf dan menempuh jalan teror. Kita harus terus mewaspadai orang-orang seperti ini beserta jaringannya. Jangan pernah lengah, apalagi menyerah menghadapi terorisme.

Sumber: Media Indonesia

Densus 88 Geledah Indekos Terduga Teroris di Sukoharjo

Densus 88 Geledah Indekos Terduga Teroris di Sukoharjo

• 6 months ago

Detasemen Khusus 88 Antiteror menggeledah indekos yang dihuni terduga teroris berinisial JU. Tersangka diketahui berprofesi sebagai pedagang buah di Sukoharjo, Jawa tengah. 

Indekos ini berlokasi di Kawasan Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa tengah. Penggeledahan disaksikan pihak kelurahan dan ketua RT setempat. Polisi menyita sejumlah buku-buku kecil dan barang lainnya.

Menurut Kepala Desa Cemani, Hadi Indrianto penggeledahan tersebut berlangsung hampir satu jam. 

Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Lampung, Sita 12 Buku dan 2 Kaset

Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Lampung, Sita 12 Buku dan 2 Kaset

• 7 months ago

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah salah satu rumah terduga teroris di Kota Metro Lampung. Dalam penggeledahan tersebut, Tim Densus Antiteror menyita sejumlah barang bukti berupa 12 buku tentang agama dan dua kaset DVD tentang jihad.
 
Penggeledahan yang dilakukan Densus 88 ini berawal dari penangkapan terduga teroris berinisial TW di Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat Lampung. 
 
Penggeledahan tersebut sempat tidak diketahui warga sekitar. Hal itu mengakibatkan warga terkejut saat Tim Densus 88 memenuhi rumah terduga teroris TW yang sudah diamankan aparat di Pesisir Barat Lampung akhir pekan lalu. 

Wanita Bersenjata Terobos Istana, Apa Targetnya?

Wanita Bersenjata Terobos Istana, Apa Targetnya?

• 7 months ago

Aparat mengidentifikasi wanita bersenjata yang berusaha menerobos Istana Negara merupakan kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Ternyata sudah tiga kali pelaku terdeteksi berada di sekitar Istana.

Inilah detik-detik ketika seorang wanita bercadar berusaha menerobos ring satu Istana Negara, Jalan Merdeka Utara Jakarta, pada Selasa (25/10/2022)  sekitar pukul 07.10 WIB. Pelaku berjalan mendekati Paspampres yang bertugas jaga di depan Istana Negara.

Pelaku mengeluarkan senjata api dari dalam tas ransel warna hitam, kemudian seketika menodongkan senjata tersebut ke arah anggota Paspamppres. Selanjutnya pelaku berusaha menerobos pembatas area steril atau ring satu Istana Negara. 

Dengan kesigapan, anggota Paspampres berhasil mengamankan senjata dan menangkap pelaku lalu menyerahkannya ke petugas polisi lalu lintas, yang sedang melakukan tugas pengaturan lalu lintas di depan Istana.

Aparat berhasil mengidentifikasi identitas pelaku. Terungkapnya pelaku Siti Elina, warga Koja, Jakarta Utara. Tak pelak aksi pelaku membuat tetangganya terkejut.  Ketua RT setempat mengakui Siti Elina merupakan warganya. Yang bersangkutan sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sedangkan suaminya bekerja di sebuah biro jasa.

Dalam penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya bersama Densus 88, ternyata tersangka Siti Elina, terhubung dengan dua orang, yang merupakan anggota kelompok NII atau Negara Islam Indonesia. Salah satu dari dua orang tersebut adalah suami Elina sendiri.

Menurut penyelidikan Polda Metro Jaya, ternyata Siti Elina sudah tiga kali mendatangi Kompleks Istana, untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Begini Keseharian Perempuan Bersenjata Penerobos Istana Merdeka di Mata Tetangga

Begini Keseharian Perempuan Bersenjata Penerobos Istana Merdeka di Mata Tetangga

• 7 months ago

Sosok perempuan yang ditangkap anggota Paspampres saat berusaha menerobos Istana Merdeka sambil membawa pistol pada Selasa (25/10/2022) diketahui sering mengunggah artikel mengenai radikalisme di media sosial. Sejumlah orang yang mengenalnya mengungkapkan pelaku juga mengalami perubahan sejak aktif dalam kegiatan keagamaan.

Siti Elina, ibu rumah tangga yang berupaya menerobos Istana Merdeka sambil membawa senjata api diketahui tinggal di Jakarta Utara. Perempuan berusia 24 tahun itu tinggal di pemukiman padat di Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. 

Sejak ditangkap anggota Paspampres di depan Istana Merdeka, sejumlah anggota kepolisian dan TNI mendatangi rumahnya. Aparat polisi dan TNI menggeledah rumah Siti Elina. Berdasarkan keterangan sejumlah warga Siti Elina merupakan warga asli setempat dan tinggal bersama suami dan kedua anaknya.

"Hari-harinya biasa aja, bahkan sama tetangga juga jarang ngobrol. Paling sama saya kalau lewat hanya sekedar tegur sapa saja,"ujar Istri Pak RT 013 Kelurahan Tugu, Nurjanah. 

Perempuan Bersenjata Penerobos Istana Merdeka Diduga Terafiliasi NII

Perempuan Bersenjata Penerobos Istana Merdeka Diduga Terafiliasi NII

• 7 months ago

Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri mengungkapkan Siti Elina, pelaku yang ditangkap anggota Paspampres saat berupaya menerobos Istana Merdeka, diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris HTI dan NII.

Dugaan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan analisa yang dilakukan para penyidik Densus 88. 

"Dari pemeriksaan sementara dan hasil analisis Densus 88, ditemukan bahwa yang bersangkutan terhubung secara media sosial kepada beberapa akun yang kita indikasikan sebagai akun-akun eks HTI maupun akun dari NII,"ujar Kabag Ops Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Seregar.

Polisi Tetapkan Wanita Penerobos Istana Merdeka Sebagai Tersangka

Polisi Tetapkan Wanita Penerobos Istana Merdeka Sebagai Tersangka

• 7 months ago

Polisi menetapkan Siti Elina, perempuan yang ditangkap anggota pasukan pengamanan presiden saat berupaya menerobos Istana Merdeka, Selasa (25/10/2022) sebagai tersangka. Polisi menjerat pelaku dengan Undang-Undang darurat terkait kepemilikan senjata api ilegal dan Undang-Undang Pidana Terorisme.

Dalam keterangan pers di Polda Metro Jaya Rabu (26/10/2022), kepolisian menyampaikan hasil pemeriksaan sementara terhadap Siti Elina. Dari hasil pemeriksaan awal Siti Elina diketahui sempat menodongkan senjata api ke anggota Paspampres yang menghalanginya saat berusaha menerobos Istana Merdeka.

Siti Elina juga diketahui memiliki keterkaitan dengan kelompok terorisme. Polisi telah menetapkan Siti Elina sebagai tersangka dan akan menjeratnya dengan Undang-Undang darurat dan tindak pidana terorisme 

Wanita Penerobos Istana yang Bawa Senpi Diduga Lone Wolf

Wanita Penerobos Istana yang Bawa Senpi Diduga Lone Wolf

• 7 months ago

Wanita bersenjata api penerobos Istana Merdeka diduga bergerak sendiri atau lone wolf, walaupun demikian tindakan tersebut dinilai cukup membuat kegaduhan di lingkungan masyarakat.

"Terlepas dari terafiliasi atau tidak, tapi aksi ini yang jelas sudah cukup sukses untuk membuat gaduh dan takut masyarakat,"ujar Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan.
 
Ken Setiawan menegaskan kejadian seperti ini merupakan suatu dampak dari ujaran-ujaran kebencian serta berita-berita tidak benar. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya sebuah kebencian dari masyarakat awam yang termakan berita tersebut sehingga membenci suatu instansi atau pemerintahan tertentu.

"Karena memang orang-orang yang seperti ini bisa jadi tidak termonitor pergerakannya, mungkin terpapar dari media sosial atau berguru dengan orang yang salah," lanjutnya.

Pemerintah diminta untuk memperketat penjagaan, karena pergerakan individual seperti ini cenderung lebih sulit untuk dideteksi.

Pelaku Terorisme Anggota Jemaah Islamiyah Ditangkap di Magetan

Pelaku Terorisme Anggota Jemaah Islamiyah Ditangkap di Magetan

• 10 months ago

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu orang tersangka kasus terorisme di Magetan, Jawa Timur dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) berinisial RY alias D pada Selasa (2/8/2022). RY diduga mengikuti seleksi anggota hubungan internasional (HI) JI dan melakukan perjalanan ke Suriah melakui jalur Dubai pada tahun 2013. 

Di Siria tersangka RY diduga menjadi penghubung antara JI dengan Free Syrian Army (FSA) dan berlatih militer. Selain itu RY juga merupakan anggota bidang HI di JI dan tahun 2015 melakukan perjalanan ke Suriah melalui Istanbul, Turki.

Temuan Peluru & Bahan Peledak di Bandung,  Polda Jabar: Belum Tentu Kasus Terorisme

Temuan Peluru & Bahan Peledak di Bandung, Polda Jabar: Belum Tentu Kasus Terorisme

• 1 year ago

Polda Jawa Barat masih menyelidiki temuan ribuan butir peluru, bahan peledak dan senjata api di sebuah rumah di Bandung. Terlalu dini mengaitkan barang-barang berbahaya tersebut dengan aktifitas terorisme.

Penyelidikan dimulai dari pemilik rumah di Jl Asia-Afrika, Bandung, Jawa Barat, yang kosong sejak penghuni meninggal dunia. Si penghuni terakhir itu adalah adik dari si pemilik rumah.